•25~Hampir Kecelakaan•√

35.6K 3.6K 26
                                    

"Ok, tapi awas aja kalau Mamah sama Papah marahin gue nanti pas balik. Liat aja, lo gak bakal gue lepasin" Ancam Rion pada Freya.

Dia pikir ancaman nya itu akan berpengaruh dan membuat Freya takut apa? Sama sekali tidak, jika Rion berpikir seperti itu. Sebab yang di takuti oleh Freya itu, hanyalah Tuhan, orang tuanya dan Ivan, Abang kandung nya saat menjadi Adel.

Namun karna tidak ingin mengambil pusing, Freya hanya memilih untuk ber pura-pura takut saja. Toh tidak ada masalah juga jika ia ber pura-pura, asalkan ia dapat bersenang-senang dan menghabiskan waktunya bersama Abangnya sepanjang hari ini, maka ia akan melakukan apa pun untuk itu.

Pada akhirnya Rion pun pergi dan meninggalkan Freya bersama Ivan. Entah dengan suasana hati yang seperti apa, karna dari raut wajahnya ia sama sekali tidak senang, tapi kan harusnya ia senang, karna ia tidak perlu berada di dekat Freya. Seperti yang selama ini ia inginkan.

Walaupun Rion memiliki hubungan darah dengan Freya, tapi ia tidak pernah mau menganggap Freya sebagai adiknya. Bahkan ia merasa jijik, serumah dengan Freya. Dan itu yang menjadi salah satu alasan liarnya Freya juga.

Hari itu Freya merasa sangat senang, karna sepeninggalnya Rion. Ia bersenang-senang seharian penuh bersama Ivan, tanpa memperdulikan ataupun memikirkan tentang keluarga kandung Freya dan sikap dari sahabat Freya.

◇◇◇

Hari ini Freya merasa dongkol. Sungguh ia merasa sangat tidak bahagia, bukan tanpa sebab, tapi hari ini sahabat Freya entah mengapa sangat menyebalkan.

Mereka sudah mengacuhkan Freya berhari-hari bahkan sudah mengata-ngatai dirinya dua hari ini. Tapi lihatlah sekarang, mereka malah meminta dirinya untuk ikut bersama mereka, dan itu entah kemana.

Freya muak dengan mereka, tapi yakan mau bagaimana lagi, karna ingin menyenangkan Freya yang sudah tenang di atas sana, ia pun menuruti kemauan mereka bertiga.

Mereka meminta Freya datang ke sebuah tempat, yang setelah Freya prediksi dan lacak lokasinya, itu adalah sebuah pegunungan dan tepatnya di sebuah gudang tua bekas pabrik lama di sana.

Freya mendatangi pabrik itu dengan menggunakan motor miliknya. Entahlah, akhir-akhir ini memang orang terdekatnya cukup aneh.

Sebab bukan hanya teman-teman nya saja tapi orang tuanya juga, mereka bersikap aneh juga pada Freya. Memang jika ingin membenci Freya yang merupakan Adel maka ia tak masalah, hanya saja setidaknya beritahukan dulu padanya alasan mereka melakukan itu.

Freya merasa cukup risih pada sikap mereka. Karna terlalu sibuk bergulat dalam pikirannya, ia tidak sadar bahwa yang ada di hadapannya itu adalah pembatas jalan, Freya yang sudah sadar bahwa sebentar lagi akan menabrak pembatas jalan pun menjadi sangat terkejut.

Namun ia berusaha tenang. Ia mengemudikan motornya mencoba menjauh dari pembatas itu, namun sialnya, sudah tidak ada waktu lagi untuk membalik motornya. Ia sudah berada di ambang pembatas jalan dan jurang sekarang.

Freya menyesal mengikuti keinginan dari teman-teman nya, untuk pergi ke gudang itu. Ia tidak ingin meninggal untuk yang kedua kalinya, bahkan ia belum menyelesaikan keinginan dari Freya yang di atas sana. Tapi masa ia sudah harus pergi lagi. Kan sangat tidak lucu, ditambah ia baru juga bertemu dengan Abangnya kemarin.

Namun entah bantuan dari mana, ada seseorang yang menarik motornya dari belakang, dan itu membantu, bahkan sangat membantu dirinya agar tidak terjatuh ke jurang itu.

Setelah berhasil mengeluarkan motor dan dirinya dari bahaya maut itu, Freya bergegas turun dari motornya dan hendak berterimakasih pada seseorang yang menolongnya itu.

Namun ketika melihat siapa yang menolongnya Freya merasakan perasaannya terasa campur aduk.

Antara senang, sedih, terharu, itu semua seakan menyatu sekarang.

◇◇◇

Siapa yah kira-kira yang nolongin Freya??

Penasaran gak?

Jumlah kata, 579 kata
Tanggal publis 28 Mei

I'm Adel, Not Frey [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang