~44•Sifa perlahan hancur~√

31.8K 3.5K 126
                                    

Freya menaikkan alisnya sebelah, menatap Fino dengan tatapan tanda tanya. Freya bukannya tidak tau maksud tatapan Fino itu, hanya saja ia bingung, untuk apa pria itu menatap dirinya dengan tatapan penyesalan seperti itu. Padahal dirinya bahkan baru mulai bermain.

"Ngapain lo natap gue kayak gitu?" Tanya Freya dengan malas pada Fino.

Fino sekarang sudah berada tepat di hadapan Freya. Tanpa aba-aba, Fino langsung memeluk tubuh mungil dari Freya.

Freya memberontak, ia ingin memberontak, namun tubuh itu menolaknya. Tubuh Freya sangat menginginkan pelukan itu, bertolak belakang dengan Adel yang sangat jijik dengan pelukan itu.

Setelah beberapa menit Fino pun melepaskan pelukannya. Mata yang selama ini selalu menatapnya dingin, kini menatap dirinya dengan tatapan penuh kasih sayang.

Andai saja tatapan itu ia berikan pada Freya dulu. Mungkin sekarang Freya masih hidup, dan akan sangat bahagia mendapatkan hal itu. Namun sayang sekali, sebab itu sudah terlambat.

"Gue mohon maafin gue Frey" Pinta Fino dengan memohon pada Freya seraya memegang tangan Freya dengan sangat erat.

Freya menghembuskan napasnya lelah. Ia mencoba mencari kebohongan dimata Fino, namun ia tidak menemukan hal itu.

"Huft, gue gak ada hak buat maafin lo ataupun gak Fino. Karna yang gue lakuin ini semata-mata cuman karna kewajiban gue. Gue mesti buat kalian semua sadar, siapa yang baik dan siapa yang buruk. Karna fisik dan raga kalian dewasa, tapi otak dan pemikiran kalian sempit dan kayak anak kecil. Gampang di bohongin" Jelas Freya dengan menatap datar kearah Fino.

Sekarang Fino mengaku, hatinya tidak suka melihat tatapan itu dari Freya pada dirinya. Ia tidak suka tatapan dingin dan datar itu Freya tujukan padanya. Ia ingin tatapan Freya yang dulu, ia rindu akan tatapan penuh cinta dan menuja dari Freya yang selalu gadis itu berikan padanya.

Dia dulu menyia-nyiakan semua tatapan itu dan perasaan dari Freya padanya. Dan sekarang, ia menginginkan perasaan Freya yang dulu lagi padanya. Ia mencoba mencari tatapan yang dulu selalu Freya berikan padanya melalui bola mata indah Freya. Namun sedalam apapun ia menyelam di dalam sana, sama sekali tidak ada tanda-tanda akan Freya yang dulu muncul.

Fino menyesal. Sangat menyesal sekarang, sedangkan Freya, ia bersorak dalam hatinya dengan sangat gembira.

"Maaf Frey, maaf, maaf" Batin Fino menatap Freya.

"Yesss akhirnya bisa ke ungkap juga. Bisa pesta dong gue nanti di markas. Lumayan rayain kemenangan gue dari si jalang uhuyy" Sorak Freya dengan gembira dalam batinnya.

"Gak,, Fino gak boleh percaya sama dia. Cewek sialan itu, kenapa dia bisa dapetin itu semua sih! Padahal gue yakin itu semua yang tau cuman gue, Lusi sama Nai, tunggu Naina? Dimana Naina?" Batin Sifa mencoba meneliti tempat itu, namun ia tidak menemukan sosok Naina di dekatnya. Hanya Lusi yang sedang berdiri sambil mengepalkan tangannya menatap Fia.

Netranya mencoba meneliti dimana keberadaan Naina lagi, dan kali ini ia menemukannya. Namun senyumnya luntur ketika melihat apa yang di lakukan oleh Naina.

Naina tersenyum dan merangkul Gio. Sepupu dari Freya, musuh bebuyutannya. Dan apa-apaan ini, Naina tersenyum manis dan tulus pada Freya dkk, sedangkan padanya. Naina seakan melirik saja tidak sudi.

Ok, Naina itu menyukai Gio, adik sepupu dari Freya. Gio adalah anggota tim futsal. Ia memiliki badan yang cukup atletis serta ber abs. Gio adalah salah satu most wanted di Brighton High School.

Gio pernah menembak Sifa, namun sayangnya Sifa menolak dirinya dengan sangat amat kejam dan menyedihkan.

Dan siapa sangka, ternyata Naina itu menaruh hati pada Gio, makanya ia setuju saat Freya dkk mencoba bekerja sama dengannya untuk menghancurkan Sifa dan mendekati Gio.

"Naina lo ngapain sama dia!" Bentak Sifa pada Naina.

Sedangkan Naina? Ia melirik sinis kearah Sifa, kemudian mengatakan, "Gue sama Gio pacaran. Kenapa? Gue harus dong deket sama keluarga pacar gue dan belain mereka, apa itu salah? Mantan sahabat?" Ketus Naina dengan menatap bosan pada Sifa.

◇◇◇◇◇

Jumlah kata, 619 kata
Tanggal publis 03 Juni

I'm Adel, Not Frey [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang