~38•Hama~√

28.3K 3K 156
                                    

"Emm, misi, kita boleh gabung gak? Meja yang lain udah penuh soalnya" Tanya seseorang dari arah belakang.

Freya dkk menghembuskan napas gusar kemudian menatap malas dan tajam pada orang yang mendatangi mereka itu.

"Gak" Jawab Fia singkat.

Orang yang mendatangi mereka itu adalah Sifa, Sifa dkk. Lusi dan Naina, mereka adalah sahabat Sifa. Dan mereka memiliki sifat yang sama, Sama-sama ular dan suka mencari perhatian serta numpang pansos.

"Yahh, padahal kita mau ngobrol sama kalian loh" Bujuk Lusi pada Freya dkk.

Anya menatap malas kearah wanita remaja menjijikkan itu. "Sekali gak, yah gak. Dan mau lo ngobrol apa juga, kita gak perduli. Mending kalian minggir, ganggu nafsu makan kita aja" Usir Anya dengan pedas pada Sifa dkk.

"Kalian mending pergi dari sini. Gue gak suka makan gue di ganggu sama hama kayak kalian. Selera makan gue bisa hilang karna lama-lama liat kalian nanti" Usir Freya juga.

Ok, Freya juga bermulut cukup pedas sebenarnya yah.

Lusi dan Naina mengepalkan tangan mereka dan menatap nyalang pada Freya. Sedangkan yang di tatap, ia hanya acuh saja. Dan memilih melanjutkan makannya tanpa memperdulikan sekumpulan hama itu.

"Nah kalian denger kan? Udah sana, jalang kayak kalian itu gak pantes buat duduk bareng kita, jangankan duduk, bicara aja gak selevel" Ketus Fia kali ini dengan memutar bola matanya malas.

"Kalian mending pergi deh. Gak usah buat onar ok" Pinta Mia yang mulai angkat bicara, dengan nada dingin dan tidak bersahabat.

Mau tidak mau Sifa dkk hendak pergi meninggalkan Freya dkk. Namun saat hendak pergi mereka melihat Fino dkk sedang berjalan menuju kantin. Dan muncullah ide busuk di pikiran ketiga wanita itu.

Mereka menatap Freya dkk dengan pandangan yang sulit di artikan, namun pastinya memiliki niat buruk.

Tepat ketika Fino dkk memasuki kantin, Sifa dkk berteriak kencang dan meminta maaf. Tentu saja tujuan mereka untuk menarik perhatian dari Fino dkk.

"Ahhh, tolong maafin kita. Kita gak akan gangguin kalian kok, tolong" Teriak Sifa dengan nada memelas. Namun terlihat jelas bahwa ia hanya berpura-pura di mata siapa pun di dalam sana. Kecuali Fino dkk.

Tentu saja, orang Fino dkk tidak melihat kejadian sebenarnya. Sifa dkk mendapatkan tatapan merendahkan dan jijik dari para penghuni kantin itu, namun tidak mereka hiraukan. Mereka masih melanjutkan akting mereka.

Sedangkan di sisi lain, Fino dkk yang mendengar teriakan itu pun dengan spontan mencari asal teriakan itu, karna mereka tau dengan jelas siapa pemilik dari suara yang memasuki indra pendengaran mereka itu.

"Eh itu kan suara Sifa, Lusi sama Naina" Tebak Fahmi yang mendengar suara teriakan itu. Dan di balas anggukan setuju oleh teman-teman nya.

"Iya, tapi dimana yah?" Balas Andy.

Mereka mengedarkan pandangan mereka, meneliti seisi kantin, dan mereka menemukan sosok yang mereka maksud.

Di sana, mereka melihat bahwa Sifa dkk sedang duduk tersungkur di lantai dengan rambut yang cukup acak-acakan.

Di samping itu, mereka juga melihat Freya dkk sedang duduk anteng memakan makanan mereka di meja paling dekat, dimana Sifa dkk duduk tersungkur itu.

Pikiran negatif mereka tentang Freya dkk pun bermunculan. Mereka dengan segera menghampiri meja Freya dkk, kemudian menggebrak meja itu dengan keras, sembari menendang Freya yang sedang memakan pancake nya dengan tenang.

Brukk
Suara tendangan yang di layangkan pada Freya.

Freya tersungkur ketika mendapatkan serangan tiba-tiba itu. Andai saja ia melihat mereka mendekat sebelumnya, maka ia pasti dapat menghindar. Namun sayang sebab ia sibuk makan dan tidak memerhatikan sekitarnya.

"Shhh. Lo ngapain tendang gue sialan?" Desis Freya memegangi perutnya yang baru saja menerima tendangan dahsyat itu.

◇◇◇◇

Jumlah kata, 573 kata
Tanggal publis, 2 Juni

I'm Adel, Not Frey [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang