~10•Rooftop~√

45.5K 4.9K 35
                                    

Para murid berbondong-bondong keluar dari kelas, menuju kantin, ada juga yang menuju ke perpustakaan. Tetapi itu untuk anak-anak yang rajin dan kutu buku.

Freya dkk tidak menuju kantin, ataupun perpustakaan. Mereka menuju rooftop sekolah. Di rooftop sebenarnya ada kantin dulu, hanya saja kantin itu di tutup sebab pernah terjadi suatu insiden yang cukup berbahaya. Sehingga menyebabkan kantin itu di tutup secara paksa oleh sekolah.

"Nih makan" Ujar Mia seraya menyerahkan sebuah tote bag berukuran sedang, yang terisi penuh oleh berbagai macam ciki.

"Tau aja lo kita gak bawa makanan ke sini" Ungkap Anya seraya tersenyum manis kemudian mengambil alih tote bag itu.

Anya menuangkan isi dari tote bag itu ke atas meja yang terdapat di rooftop. Mereka pun memakan ciki-ciki yang dibawa oleh Mia.

"Ris, lo makan juga gih" Titah Anya pada Freya. Sejak tadi, Freya memang tidak memakan ciki-ciki yang berada di atas meja itu. Padahal dulu, Freya mereka itu sangat suka memakan ciki-ciki yang di bawakan oleh Mia.

Karna tidak ingin memperpanjang pembicaraan, Freya pun menyambar salah satu macam ciki yang menurutnya sesuai dengan seleranya di sana. Mereka makan sampai bel pertanda masuk berbunyi.

"Udah bel, kalian mau masuk gak? Nanti pelajaran Pak Tio. Gue males banget kalau pelajaran tuh guru, dia ngajar itu lemes banget, kayak gak pernah makan aja. Lemot pake banget kalau ngejelasin, gak bertenaga, yang ada ntar bukannya semangat belajar, gue malah tidur di kelas" Jelas Fia mengomentari cara Pak Tio, selaku guru matematika mereka mengajar.

"Sama" Timpal Anya. "Mana itu guru juga, udah jelasinnya lalot. Terus suka banget ngasih tugas tiba-tiba, dan selalu banyak. Mana kita belum ada yang paham rumusnya lagi. Kan bikin erosi tuh guru" Tambahnya.

"Hooh" Ujar Fia membenarkan.

Sedangkan Freya dan Mia hanya diam menyimak kedua sahabatnya itu menggibahkan Pak Tio guru mapel MTK mereka.

"Kalian gak mau masuk?" Tanya Mia ketika merasa sesi pergibahan Anya dan Fia sudah usai. Fia dan Anya berbalik menatap Mia.

"Kita ngikut Risa aja" Jawab Anya dan di tambah anggukan oleh Fia. Mereka pun mengalihkan pandangan mereka dan tertuju pada satu obyek, yaitu Freya saat ini. Mereka memandang dengan tatapan meminta jawaban.

"Mending bolos aja deh. Kita masuk juga udah gak mungkin, ini udah telat beberapa puluh menit, yang ada kita malah di hukum nanti" Jelas Freya menatap arloji berwarna putih yang terpasang dengan indah di pergelangan tangannya.

"Ok" Jawab Fia dan Anya bersamaan. Sedangkan Mia hanya mengangguk paham.

Mereka berbincang disana, tepatnya sih hanya Fia dan Anya saja. Karna Freya dan Mia hanya menyimak perbincangan kedua wanita yang berstatus sebagai sahabat mereka itu.

Tidak seberapa lama mereka mengobrol, tiba-tiba saja pintu rooftop terbuka.

Muncullah beberapa orang pria berwajah tampan, yang berjalan menuju ke arah mereka.

Mereka adalah Fino and the genk. Terdapat enam orang pria bertampang wow bersama Fino di sana. Dan dua di antaranya sangatlah Freya kenali siapa.

Di sana ada Fino, Rafa, Rion, Fahmi, Andy dan Miko. Menurut ingatan dari Freya, itulah mereka.

Mereka berjalan dengan gaya cool ke arah mereka berempat. Anya dan Fia mengernyit bingung menatap Fino dkk. Sedangkan Mia dan Freya hanya cuek saja.

"Kalian ngapain di sini?" Tanya Andy ketika mereka sudah berada di hadapan Freya dkk. "Ya suka-suka kita lah. Harusnya juga kita yang nanya, ngapain kalian ke sini?" Tanya Anya balik.

"Ya gak papah sih, kita cuman mau bolos aja. Terus gak nyangka ketemu sama cabe and the genk di sini" Ujar Andy dengan menyindir Freya. Namun sayang sekali, sebab Freya yang dulu bukanlah Freya yang sekarang ok.

◇◇◇

Jumlah mata, 564 kata
Tanggal publis, 22 Mei

I'm Adel, Not Frey [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang