•23~Ivan•√

34.9K 3.8K 57
                                    

Ghivanzo Louvan Adhlino, Ivan adalah Abang kandung dari Adel yang saat ini sedang mengisi raga dari Freya.

Ivan adalah sosok kakak yang sangat menyayangi adiknya, ia tidak perduli, mau adiknya itu berbuat salah ataupun tidak. Ia akan tetap membenarkan semua perbuatan dari adiknya, Adel.

Adel sangat menyayangi Ivan, begitupun Ivan. Ivan semakin menyayangi adiknya itu, karna selama mereka bersama, adiknya itu memang tidak pernah melakukan kesalahan fatal, mereka akan lebih ke bersenang-senang jika bersama. Tidak seperti kakak-adik umumnya, yang mungkin sering bertengkar sesama saudara?

Jika Ivan dan Adel, mereka tidak akan seperti itu, mungkin karna faktor sering terpisahkan. Jadi mereka jika bertemu tidak akan menghabiskan waktu untuk bertengkar melainkan akan menghabiskan waktu mereka untuk saling bermanja-manja ria.

◇◇◇◇◇◇

Saat ini Freya sudah sampai di bandara. Sepuluh menit lagi, maka Abang yang sangat ia tunggu-tunggu itu akan sampai. Ia tidak sabar melihat wajah dari Abangnya. Ia tidak sabar untuk merasakan pelukan hangat dari sang Abang.

Sepuluh menit berlalu, dan penerbangan yang di lalui oleh Ivan pun telah mendarat di bandara itu. Di sana, terlihat sosok pria dengan wajah datar yang di tutupi oleh masker berwarna hitam, dan tidak lupa topi hitam tanpa motif serta anting berbentuk bundar yang menggantung di telinga bagian kirinya.

Walau mengenakan masker, namun aura ketampanan dan ketegasan dari pria itu tetap mendominan di sekitarnya, dan itu membuat beberapa orang yang merasakan aura itu, menjadi agak merinding.

Ketika netranya mendapati sosok yang selalu ia rindukan, Freya membeku di tempatnya. Namun detik berikutnya, dengan sigap ia berlari ke arah pria yang tak lain adalah Ivan, Abangnya itu. Dan memeluk Ivan dengan sangat erat.

Beberapa orang yang melihat itu merasa risih, iri, dengki, dan tatapan memuji. Walau kebanyakan sih tatapan negatif daripada positif, karna mereka iri pada wanita yang telah memeluk pria yang berperawakan perfect itu.

Ivan yang kaget di peluk tiba-tiba seperti itu pun tersentak dan hampir terhuyung ke belakang, untung saja tubuhnya masih dapat menahan mereka berdua. Jika tidak, sudah di pastikan mereka akan terbaring dan menjadi tontonan di lobby bandara itu.

"Siapa?" Tanya Ivan yang heran dengan wanita remaja yang tiba-tiba saja memeluknya ini. Apalagi di hadapan banyak orang, tanpa merasa malu sama sekali. Sifat dari anak ini, seperti adik kesayangannya. Adel.

Freya menengok kan wajahnya pada Ivan. Wajah yang selalu ia rindukan, sudah beberapa tahun mereka tidak bertemu, karna pekerjaan Ivan di USA yang membuatnya harus jarang kembali ke Indonesia.

"Hmm. Kita ke sana yah, nanti di sana aku jelasin" Ujar Freya dengan sopan pada Ivan.

Freya menunjuk ke sebuah caffe yang terletak tidak jauh dari bandara itu, Ivan pun setuju dan menurut. Aneh sekali, tidak biasanya Ivan akan menurut seperti itu, kecuali pada adiknya sendiri, Adel.

Namun tidak ingin ambil pusing, ia pun berjalan menuju caffe itu bersama Freya yang sedang bergelayut manja pada sang Abang yang sangat ia rindukan.

Anehnya lagi, Ivan sama sekali tidak merasa risih akan hal itu. Ia seakan merasa sudah biasa di perlakukan seperti itu, oleh orang yang saat ini sedang bergelayut padanya. Padahal baru kali ini mereka bertemu.

Setelah memesan makanan dan minuman di caffe itu, Freya pun mulai membuka suaranya. Ia menjelaskan segalanya. Awalnya Ivan tidak percaya, apalagi ketika mendengar adik kesayangannya telah meninggal dunia, bahkan ketika mereka belum pernah bertemu setelah berpisah bertahun-tahun.

Jujur, ia menyesal telah memilih pekerjaannya di USA, daripada mengunjungi adiknya di Indonesia. Namun setelah Freya berhasil membuktikan bahwa dirinya memanglah Adel, dengan cara menceritakan rahasia mereka berdua yang hanya mereka saja yang tau, akhirnya Ivan pun mulai percaya bahwa gadis remaja di hadapannya ini adalah adiknya.

◇◇◇

Jumlah kata, 587 kata
Tanggal publis 27 Mei

I'm Adel, Not Frey [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang