Vernon
Aku membacakan Arsen dan Moses buku cerita rakyat klasik malam ini, walau sebenarnya yang tertidur lelap hanya Moses karena kubacakan cerita, sedangkan Arsen malah menyimak ceritanya dengan serius seolah-olah ini adalah mata pelajaran di sekolah.
Cerita rakyat klasik kali ini adalah Jembatan Langit Burung Murai, dimana mengisahkan tentang kisah cinta seorang putri ke-7 dari Kaisar Surga dan seorang gembala yatim piatu. Sayangnya, cinta diantara mereka berdua, dianggap sebagai cinta terlarang, sehingga Sang Kaisar Surga memisahkan keduanya. Putri ke-7 dipaksa untuk pindah ke bintang Vega dan gembala yatim piatu igu pindah ke bintang Altair. Mereka hanya diperbolehkan untuk bertemu setahun sekali pada hari ke-7, bulan ke-7, tahun lunar. Untuk membantu keduanya saling bertemu, maka para burung murai membangun jembatan di atas galaksi, karena hal itu jembatan ini disebut Jembatan Murai dan cerita rakyat ini akhirnya diperingati sebagai hari kasih sayang. Hari Valentine.
"Apa ada cinta terlarang di dunia ini?" tanya Arsen ketika aku selesai membacakan cerita.
Aku terdiam sebelum akhirnya menjawab, "Cinta itu punya banyak bentuknya. Cinta kepada pasangan seperti yang Dad dan Mom lakukan, cinta orang tua kepada anak seperti yang Dad dan Mom lakukan juga, cinta anak kepada orang tua seperti yang kamu dan Moses lakukan pada Dad dan Mom, ataupun cinta terhadap saudara yang kamu dan Moses lakukan."
"Hanya itu?"
"Cinta terhadap teman yang kamu lakukan pada Yujin juga termasuk."
"Stop teasing me!" omel Arsen. "Why just me to Yujin?"
"Loh? Emang Yujin suka juga sama kamu?"
"Dadddd!" Arsen marah sambil memukuliku dengan bonekanya, membuatku tertawa karena berhasil meledeknya.
"Ahahaha, pokoknya cinta itu ada banyak dan masalah terlarang atau nggak, itu dilihat dari apakah cinta itu akhirnya merugikan untuk keduanya serta orang di sekitar mereka atau nggak."
"Merugikan yang bagaimana?"
"Menyakiti satu sama lain."
"Menyakiti orang sekitar juga?"
"Iya."
"Itu terlarang?"
"Lebih tepatnya, itu nggak baik," jawabku sambil mengusak kepala Arsen. "Arsen, love is warm and protect each others."
"Like your love and Mom?"
Aku terdiam,
ketika Arsen bertanya demikian.Diam-diam aku menanyakan dalam hatiku, apakah cintaku pada Roa memang sehangat dan semelindungi itu? Apakah benar cintaku tak menyakitinya?
Namun kenyataan kembali menghantam diriku ketika aku sadar bahwa Roa kehilangan ingatannya, nyaris saja kehilangan nyawanya ... semua adalah karena cintaku.
"Dad?"
"Oh? Ya?" tanyaku sadar dari lamunanku. "Yeah, of course, like my love to Mom."
Arsen merenggut, tak senang diabaikan. "Dad selalu kepikiran hal lain waktu sama aku, bahkan sama Mom dan Moses juga. Kenapa sih? Kalo kerjaannya banyak, kasih aja ke Uncle Chan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddyable | Hansol Vernon Chwe [NEW VERSION]
Fanfiction"I'll do everything as long as I can with you, Love."