Daddyable | Hansol Vernon Chwe [NEW VERSION]

Black Tea and Americano [Byungchan & Roa]

Byungchan kedapatan jatah libur hari ini dan sebenarnya hari seperti inilah yang paling membuatnya bosan, karena dia tak tahu harus melakukan apa.

Pada akhirnya, Byungchan memutuskan untuk pergi ke galeri seni walau dia tak mengerti banyak hal tentang itu. Baginya daripada bosan dan menjadi manusia tanpa kehidupan, lebih baik habiskan waktu sambil berkeliling melihat karya seni.

Beberapa kali, Byungchan kagum sendiri dengan bagaimana sebuah karya seni diciptakan dan dipajang disana, hingga Byungchan berhenti pada sebuah lukisan dengan nama 'Night with You'.

"Cantik," gumam Byungchan.

"Ah, Black tea!"

Byungchan menengok dan melihat kearah seorang wanita yang dikenalinya. Seorang wanita yang pesanannya tertukar dengan miliknya beberapa waktu lalu.

"Ingatan anda nggak banget loh tentang saya," dengus Byungchan.

"Waktu itu belum kenalan soalnya," kekehnya sambil menyodorkan tangan. "Rosenna Kim. Dipanggil Roa."

"Choi Byungchan," ujar Byungchan menjabat tangan Rosenna.

"Anda pengunjung? Atau pelukis?" tanya Rosenna.

"Pengunjung. Saya nggak bisa melukis apapun selain benang kusut," jawab Byungchan dan hanya membuat Rosenna terkekeh. "Anda?"

"Pelukis dari lukisan yang anda lihat sekarang."

"Hah? Serius?"

"Iya. Saya lagi diundang sama pemilik galeri buat lihat-lihat lukisan baru disini, kebetulan saya kenal dekat."

"Wah, ternyata anda pelukis yah. Keren juga," ujar Byungchan. "Buat lukisan ini berapa lama?"

"Hm ... kayanya empat hari."

"Lama juga yah. Oh, ngomong-ngomong anda pelanggan di cafe waktu itu kan?"

"Iya, kenapa?"

"Tau nggak kalo cafe itu sekarang ditutup karena kasus penggelapan pajak?"

Rosenna mengerjap-erjap. "Loh? Beneran? Saya kira itu kasus simpang siur aja. Padahal americano disana enak banget, kopinya berasa."

"Saya tau cafe yang americano nya enak, mau saya rekomendasiin nggak?"

"Loh? Anda kan katanya nggak suka kopi."

"Saya nggak suka kopi, tapi teman kantor saya suka banget sama kopi, jadi saya diajak ke cafe itu. Untungnya mereka punya black tea juga."

"Dimana cafe nya?"

"Dekat kok dari galeri ini, mau ngobrol sambil minum-minum santai?"

Darisana keduanya berbagi kisah dan keseharian satu sama lain, kemudian semakin bertambah dengan tawa dan senyum yang hiasi wajah keduanya.