Vernon merapihkan pakaiannya kali ini sambil menatap dirinya pada pantulan cermin.
Hari ini,
hari dimana dirinya akan mengikat janji suci dengan seseorang yang tak disangka-sangka.Bahkan sebenarnya Vernon tidak percaya bahwa dia akan bisa menemukan seseorang yang mampu dirinya genggam tangannya untuk habiskan hidup bersamanya.
Pekerjaan yang membludak bahkan berbahaya, membuat Vernon tak boleh lengah sedetik saja. Sehingga tak pernah dibayangkan olehnya untuk menjaga seseorang selama sisa hidupnya, alih-alih dirinya sendiri.
Pertemuan-pertemuan yang terasa amat konyol diciptakan semesta untuk dirinya dan Rosenna agar sampai pada jenjang ini masih membuatnya tak percaya, bahwa hari ini benar-benar ada.
"Kamu kayanya seneng banget yah."
Vernon menoleh dan melihat Jun, ketua tim dari sebuah organisasi investigator ternama di Korea. KBI-- Korean Bureau Investigator.
Keduanya sudah bekerja sama cukup lama dan sekarang sedang terlibat kasus yang sama untuk kesekian kalinya. Kasus mafia yang menyeludupkan senjata ilegal.
"Kenapa kayanya aku kelihatan nggak boleh senang?" balas Vernon.
"Akhirnya menikah yah, selamat."
"Kenapa kok kaya nggak ikhlas ngasih selamatnya?"
"Bukan nggak ikhlas, tapi nggak menyangka aja bahwa orang sepertimu akan menikah," ujar Jun sambil memberikan sebuah kotak dengan pita pada Vernon, hadiah pernikahan. "Orang yang bahkan nggak punya waktu untuk berkencan dan memanfaatkan semua waktu yang ada untuk bekerja."
Vernon membuka hadiah pernikahan dari Jun, sebuah jam tangan pasangan. "Aku juga nggak menyangka bahwa aku akan menikah. Ngomong-ngomong jam tangannya bagus, terima kasih."
"Jaga dia."
"Iya, aku tahu kok."
"Ya sudah, aku mau kembali dulu ke hall," ujar Jun berbalik, "ah istrimu cantik sekali, aku tadi menyapanya sebentar."
Jun benar-benar pergi setelahnya, sementara Vernon pergi ke ruang tunggu mempelai wanita, untuk melihat secantik apa wanitanya hari ini.
Vernon memperhatikannya dari pintu, melihat bagaimana Rosenna tertawa dan tersenyum lebar dengan semua tamu yang datang untuk melihatnya. Wanita itu tampak cantik dengan wedding dress yang mbalut tubuhnya serta rambutnya yang digerai menutupi pundak dan bahunya.
Vernon tersenyum saat menyadari bahwa wanita dihadapannya ini akan menjadi miliknya hari ini dan seterusnya.
"Hei, itu suamimu," ujar salah satu teman Rosenna dan membuat Rosenna menengok pada arah yang ditunjuk oleh temannya.
"Hansol," sapanya dengan begitu manis dan senyum lebar yang selalu jadi favoritnya Vernon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddyable | Hansol Vernon Chwe [NEW VERSION]
Fanfiction"I'll do everything as long as I can with you, Love."