Byungchan membuang asap rokok dengan hembusan nafas kasar sambil menyeruput teh hangat dari sebuah tumblr.
"Tumben kamu merokok?"
Itu Jun,
duduk menemani Byungchan sambil mengawasi rute pengiriman persenjataan kali ini.Jun berada di tim yang lebih khusus, SA01, sementara Byungchan berada di tim umum, A3. Keduanya jarang bertemu di markas, bahkan jarang berbicara satu sama lain jika bertemu, tapi karena cakupan kasus kali ini cukup besar, makanya keduanya bisa duduk bercengkrama seperti sekarang.
"Biar nggak ngantuk. Hyung mau?"
"Aku udah lama nggak merokok, udah lupa caranya."
Byungchan terkekeh. "Emangnya ada orang yang bisa lupa cara merokok?"
"Kalo aku sampai terbatuk-batuk itu nggak keren banget tau."
Keduanya tertawa, seolah guyonan kecil itu adalah hal yang patut mereka tertawakan.
"Kamu katanya datang ke pernikahan Vernon dan Rosenna karena temannya Rosenna?"
"Oh iya, aku temannya."
"Kenapa bisa kenal Rosenna?"
"Nggak sengaja aja sih," ujar Byungchan sambil menghisap rokoknya lagi dan menghembuskan asapnya kembali.
Pernikahan Vernon dan Rosenna sudah berlangsung seminggu lalu, hari-hari berjalan seperti biasanya, begitu juga dengan hubungan Rosenna dan Byungchan. Tak ada yang berubah.
Jikapun ada yang berubah,
itu hanyalah bagaimana cara Byungchan memandang Vernon dengan tak suka.Awalnya Byungchan tak punya masalah apapun dengan Vernon, sungguh. Namun ketika dirinya tahu bahwa Vernon berkencan dengan Rosenna lewat cerita wanita itu dan melihat cara Vernon bekerja dalam kasus yang melibatkan dirinya kali ini, Byungchan mulai tak menyukai pria itu.
Bagi Byungchan,
Vernon itu tidak cocok untuk bersama Rosenna.Kepolosan dan kebaikan wanita itu tidak cocok dengan kepribadian Vernon yang menggunakan segala cara untuk pekerjaannya, salah satunya adalah memanfaatkan perasaan orang lain.
Byungchan tidak suka membuat angan-angan masa depan yang konyol, tapi pikiran itu sering kali muncul di benaknya.
Bagaimana jika Vernon memanfaatkan perasaan Rosenna suatu hari nanti?
Kemudian bayang-bayang Rosenna yang menangis dan terluka terbesit sambil menyayat hati Byungchan seolah tak tega.
Namun apa mau dikata? Keduanya sudah mengikat janji suci yang bahkan tak bisa Byungchan putus sesuka hatinya sekalipun dirinya ingin menjauhkan Rosenna dari Vernon.
Tidak,
lebih tepatnya dari dunia pria itu.Dunia yang berbahaya untuk setangkai mawar yang rapuh.
"Hyung."
Vernon muncul dengan pakaian yang sedikit berantakan, tidak lupa dengan tanda-tanda kemerahan di lehernya. Sementara Byungchan hanya mampu berdecak tak suka.
"Kamu ngapain kesini? Mereka lagi perketat pengiriman senjata mereka, kalo kamu tiba-tiba pergi dari markas mereka, nanti malah ada yang curiga," ujar Jun.
"Nggak ada, aku udah hapal soal pergerakan mereka. Ini, aku mau menyerahkannya," ujar Vernon sambil memberikan berkas pada Jun. "Rute kali ini biarkan saja lolos, tapi tahan rute lusa depan, setengahnya saja."
"Kenapa rute kali ini dibiarkan lolos?" tanya Byungchan. "Aktingmu udah nggak bagus lagi sampai mereka nggak percaya?"
Vernon mendelik tak suka. "Rute kali ini senjatanya nggak banyak, jadi untung mereka sedikit dan pemasukan dari rute kali ini akan dikirim ke rekening Menteri Kim Hyungsoo. Aku perlu bukti untuk itu, jadi biarkan saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddyable | Hansol Vernon Chwe [NEW VERSION]
Fanfiction"I'll do everything as long as I can with you, Love."