Haiii, i'm really sorry for this very very late update :(
Hope you enjoy it!
___
Roa
Setelah malam itu, aku dan Vernon memasuki masa canggung walau hanya sebentar. Ya setelah kami tidak melakukannya dalam waktu yang cukup lama, sejak aku koma dan hilang ingatan, malam itu aku ingat semua tentang Vernon.
Mulai dari kapan kami bertemu, kapan kami jatuh cinta, kapan kami mengikat janji untuk bersama, dan semua memori indah yang kulupakan.
Kemudian, berakhir pada Vernon yang menuntunku menuju kamar yang terkunci, melewati malam yang terasa begitu panjang.
"Itu .... masih canggung yah?" tanya Vernon menggaruk tengkuknya yang kuyakini tak gatal. "Aneh banget yah kalo tiba-tiba begitu?"
"Hm ... sedikit."
Vernon menatapku takut-takut, "maaf, aku terbawa suasana."
"Gapapa kok, aku ... juga terbawa suasana sih," ujar bangun dari tempat tidur. "Aku buat sarapan buat anak-anak dulu."
"Aku bantu."
Kami keluar dari kamar dan mulai membuat sarapan untuk anak-anak serta Yujin yang sedang menginap.
Anak-anak juga turun tak lama setelahnya, duduk manis, dan menunggu sarapan dengan tenang.
"Kalian kenapa?" tanya Arsen.
"Apanya?" tanya Vernon.
"Kaya aneh gitu."
Aku dan Vernon saling melirik, sebelum akhirnya Vernon membuka suaranya. "Apanya aneh? Kamu yang aneh."
Arsen merenggut. "Aneh pokoknya, biasanya Dad selalu nempel-nempel Mom dan nggak abntu buat sarapan sama sekali."
"Kamu nih emang punya hobi mempermalukan orangtuamu didepan temenmu yah?" gerutu Vernon sambil meletakkan sarapan anak-anak di meja. "Udah makan aja, nggak usah banyak tanya."
"Weirddddd."
"Stop it," ujar Vernon dan duduk dikursinya, begitu juga dengan aku.
"Yujin betah disini?" tanyaki pada anak perempuan yang begitu tenang dimeja makan dan memakan makanannya.
Yujin mengangguk. "Betah, Bibi."
"Arsen nakal nggak sama kamu?" tanya Vernon dan dibalas dengan keluhan panjang oleh Arsen. "Apa sih? Dad kan cuma nanya."
Yujin tertawa. "Nggak, Paman. Arsen is good friend."
"Hm friend," Vernon jelas sekali menggoda Arsen dengan kalimat itu, tapi aku langsung menyuruhnya berhenti dengan menendang kakinya pelan dibawah meja. "Sekolah hari ini diantar sama Paman yah, Yujin, nanti barang-barangnya Yujin mau langsung dibawa pulang atau titip disini dulu? Nanti pulang sekolah baru ambil?"
"Pas berangkat aja, Paman, sekalian pamit sekolah sama Ayah dan Mama."
"Yujin aja sopan sama orang tuanya, kok kamu nggak sih, Sen?" ledek Vernon pada Arsen.
"Mom, lihat tuh Dad jahilin aku!"
Aku mencubit lengan Vernon pelan. "Stop it."
Vernon berhenti meledek Arsen dan sarapan itu dilanjutkan kembali, kemudian Arsen dan Yujin bersiap ke sekolah, sedangkan Vernon bersiap untuk pergi bekerja.
"Kamu pulang jam berapa hari ini?" tanyaku pada Vernon yang sedang mengikat dasinya.
"Pas makan malam. Hari ini janji nggak telat," jawabnya sambil mencium keningku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddyable | Hansol Vernon Chwe [NEW VERSION]
أدب الهواة"I'll do everything as long as I can with you, Love."