・۝・ PART 50 • Surat・۝・

3.7K 294 23
                                    

hallo guys back lagi, sorry ya author gak bisa up setiap hari lagi, oh yyaaa guyss jangan lupa absennya dung bantu author jadi semangat NULIS lagi

Vote yukk dan jangan lupa spam Komen yukk
yang belum follow author gass lah follow bakal ada cerita baru lagi nih

okeh thank you

Jessie J : Flashlight
Jorja Smith : don't watch me cry

  _________^^_________^^_________^^________

jika saat ini memang belum waktunya, maka tunggu esok, nanti, atau suatu saat nanti kebahagiaan itu akan datang

-Aldara-

_________^^_________^^_________^^_________

HAPPY READING

  Sudah seminggu sejak pemakaman anggota yang gugur dan seminggu Pula sejak kepergian Cindy dan Sarah.

Ara juga sudah memberikan surat yang di berikan Cindy sesuai dengan nama yang tertulis.

dan sudah seminggu juga Ara berusaha menemui bara yang masih terbaring koma, sering kali Ara menanyakan kondisi bara lewat dokter yang menangani bara.

kondisi Kenzy juga tidak baik-baik saja, Aron sebagai kepala keluarga memutuskan untuk mengirim Ken kerumah sakit jiwa dinegara Amerika untuk kesembuhannya.

awalnya semua keluarga tidak setuju dengan keputusan Aron, tetapi ini demi kebaikan Ken yang semakin hari, semakin parah kesehatan mentalnya.

lalu apa kabar dengan Alvaro, ia menjadi sosok yang lebih dingin sifat dan sikap ramah dari pemuda tersebut hilang begitu saja dan itu membuat Ara semakin merasa bersalah.

seperti saat ini Ara tengah berjalan dengan tergesa dirumah lorong rumah sakit, ia mendapat telpon dari Sadewa jika kondisi bara memburuk dengan bergegas Ara langsung menuju rumah sakit.

Brukkk

"maaf kak"tutur seorang gadis kecil yang tidak sengaja menabrak Ara.

"Iya gakpapa"balas Ara dan langsung pergi meninggalkan gadis berusia 9 tahun itu sendiri.

Ara melanjutkan langkahnya keruang rawat milik bara dengan langkah lebar, ia panik dan ia khawatir Ara takut akan terjadi sesuatu pada Ara.

setibanya didepan ruang rawat Bara, lagi-lagi hanya tatapan sinis yang ia dapatkan dari orang tua bara, ohh lebih tepatnya hanya Chintya.

"mau apa kamu kesini?"Tanya Chintya dengan nada sinis.

"tan, izini Ara untuk ketemu bara kali ini aja"lirih Ara dengan nada memohon.

"TIDAK, BELUM PUAS KAMU HAH"Bentak Chintya manatap Ara nyalang.

"mah, cukup"tegas Danuar menatap sang istri.

"apa pah, papah mau bela dia"tutur Chintya menatap sinis Danuarta.

Ara menghiraukan sepasang pasutri yang tengah ribut, ia langsung menerobos masuk kedalam ruang rawat Bara.

Aldara transmigration in miracles ( Proses penerbitan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang