Lv 02 An Angel with A Shotgun

397 55 3
                                    

Pagi itu; seperti biasa Yunxi bersiap-siap ke kantornya, walaupun kedua matanya masih belum bisa diajak kompromi untuk terbuka lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi itu; seperti biasa Yunxi bersiap-siap ke kantornya, walaupun kedua matanya masih belum bisa diajak kompromi untuk terbuka lebar. Diapun menuangkan susu dan meminumnya beberapa teguk, kemudian mengambil selembar roti tawar; digigitnya sambil mengalungkan lanyard ID Card LunarCloud Ltd. Sneakers Converse warna putihnya dipakainya tanpa pernah melepas kedua talinya dan backpack Adidas nya langsung dibawa di punggungnya.

"Masih sempat... kalau aku lari ke bus stop... sekitar 10 menit lagi busnya akan datang," gumamnya sambil menghabiskan gigitan roti tawarnya dan membuka pintu apartemennya.

"Morning, Mini!" sapa seseorang yang sedang berdiri di dekat pintu di koridor apartemennya.

"Heh?"

"Untung masih sempat; aku pikir aku sudah terlambat dan tidak bisa bertemu denganmu sebelum kamu berangkat kerja."

"Bu... Buat apa kamu ke sini pagi-pagi?"

Feiyu menggaruk kepalanya yang sepertinya tidak gatal dan memberikan sebuah tas kain kecil kepadanya, "Ini lunch box; untuk makan siangmu di kantor," balasnya sambil berusaha mengikuti langkah laki-laki berkacamata itu menuju ke lift.

Yunxi membetulkan posisi backpacknya dengan sedikit heran menatap Feiyu, "Tapi aku biasa membelinya di kantin kantor atau ke Seven Eleven..."

Laki-laki dengan hoodie jacket itu tetap memaksa gamer itu untuk menerima lunch boxnya, "Mini; dari ceritamu tentang pekerjaanmu di kantor, aku yakin kamu sering melewatkan jam makan siang, jadi..."

"I..tu..."

Belum selesai Yunxi menyelesaikan kalimatnya; tiba-tiba ibu jari Feiyu mendarat di sudut bibirnya. Laki-laki berambut cepak itu mengusapnya pelan; tetapi tentu saja tindakan spontan Feiyu sudah membuat Yunxi terkejut.

"A... apa?" tanya gamer itu segera menghindar dan mundur selangkah.

Feiyu pun menarik kembali ibu jarinya, "Ada remahan roti di sekitar bibirmu," balasnya sambil menjilat jempolnya dengan pelan.

Laki-laki berkacamata itu langsung membersihkan bibirnya dengan asal dan menekan tombol lift, "Seharusnya kamu cukup memberitahuku...," gumamnya lirih.

Mereka berduapun segera memasuki lift dan turun ke lobby.

"Mini; apa aku boleh membersihkan apartemenmu sekarang?"

Yunxi membetulkan kacamatanya dan menatapnya, "Sekarang? Biasanya kamu ke tempatku sore 'kan, sesuai jadwal... Apa kamu tidak ada kegiatan pagi ini?" tanyanya.

"Aku free seharian ini. Nanti siang mungkin aku ke suatu tempat; tapi aku pastikan sebelum malam aku sudah menyiapkan makan malammu," jawabnya dengan menekuk kakinya ke belakang bergantian, "Bagaimana?"

Sebelum Yunxi sempat menjawab; BRT* sudah terlihat dari kejauhan menuju ke bus stop yang berjarak beberapa meter dari apartemennya. Laki-laki imut itu langsung membuka app WeChat untuk menyiapkan pembayaran tarif BRT.

(END) TRIVIA✨🔞FeiYun✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang