Chapter 8 ; Place for Rest(?)

662 109 8
                                    


Up!

Happy reading guys~

Mengerjap pelan, Jungkook yang baru saja terbangun dari alam kapuknya mencoba menyesuaikan diri dengan sinar matahari yang langsung menyapanya.

Mengedarkan pandangannya si bungsu keluarga Kim hanya bisa menghela napas panjang saat pandangannya hanya dipenuhi oleh hamparan air laut yang mengelilingi sekoci mereka.

Ternyata semuanya memang benar terjadi. Padahal Jungkook sempat berharap kalau ini hanya mimpi buruk berkelanjutan yang dimana saat dirinya membuka mata maka semuanya akan kembali baik-baik saja.

"Sarapan pagi ini hanya satu bungkus roti saja, okay? Kita berbagi. Dua bungkusnya lagi kita simpan untuk dimakan seperlunya."

Bahkan untuk makan saja mereka harus seirit ini. Mereka yang dulunya merupakan kumpulan siswa populer yang berasal dari kalangan atas, kini menjadi petarung alam yang harus menghadapi setiap amarah alam yang bisa meluap kapan saja.

"Air yang kita punya juga tinggal satu botol. Jadi saat minum nanti jangan terlalu berlebihan." Minghao kembali berujar yang tentunya mendapat anggukan dari sahabatnya yang lain.

"Kalau air itu habis, aku tidak yakin kita bisa kembali pulang dengan napas yang berhembus."

Kelimanya bungkam setelah Jaehyun menyelesaikan kalimatnya. Pikiran mereka mulai bercabang, kira-kira hal terburuk apa yang akan terjadi pada jam berikutnya? Atau bahkan pada detik selanjutnya.

Apa mereka bisa bertahan dan berjuang lebih lama lagi? Pasalnya manusia hanya bisa hidup tanpa air dalam kurun waktu tiga hari. Jadi kemungkinan untuk tetap bertahan lebih dari tiga hari ke depan bisa dikatakan sedikit mustahil.

"Apa kita minum air laut saja?" sahut Mingyu tiba-tiba yang langsung mendapat hadiah cubitan pelan dari Eunwoo.

"Manusia memiliki batas menerima kadar garam dalam tubuh, dan meminum air laut hanya akan menambah rasa haus karena mengandung kadar garam yang lebih tinggi dari kapasitas yang bisa diterima tubuh." jelas Eunwoo mencoba dengan bahasa yang mudah dimengerti agar teman berkulit tannya yang alergi buku itu bisa mengerti.

Minghao dan Jungkook mengangguk menyetujui ucapan Eunwoo. Satu-satunya cara agar mereka bisa tetap bertahan hanya dengan berhemat. Setidaknya itu bisa mengulur sedikit waktu sampai helikopter penyelamat datang menghampiri mereka.

"Kita tetap dayung ke depan?"

"Ikuti feeling saja, Jae." sahut Jungkook yang lantas diangguki oleh Jaehyun.

Setelahnya tidak ada lagi percakapan diantara kelimanya. Mereka sibuk memakan bagian roti yang didapat. Jaehyun dan Mingyu yang tadinya mendayung sekoci digantikan sebentar oleh Eunwoo dan Jungkook agar mereka bisa memakan sarapan masing-masing.

Menggelengkan kepalanya pelan, Jungkook mencoba memfokuskan pandangannya memastikan kalau penglihatannya tidak bermasalah.

"Tunggu dulu, apa hanya aku yang melihat kalau di depan sana seperti ada pepohonan?" Jungkook bertanya, membuat semua atensi langsung tertuju pada tangannya yang terulur menunjuk ke arah depan.

Semakin gencar Jungkook dan Eunwoo mendayung sekoci ke depan, semakin bisa dipastikan kalau warna hijau itu memang berasal dari daun-daun pohon kelapa yang melambai-lambai.

"KITA SELAMAT! MAMA TUNGGU AKU DI RUMAH!" Mingyu berteriak heboh, disusul oleh senyuman tulus empat yang lainnya.

Mereka bertemu daratan lagi. Tak jauh di depannya sudah termpampang jelas sebuah pulau yang sepertinya tidak berpenghuni. Ada banyak pohon kelapa dan ada hutan juga disana, jadi mereka tidak perlu mengandalkan sisa makanan yang mereka punya saja.

"Ikat sekocinya dengan erat." ujar Minghao pada Jaehyun dan Mingyu.

Begitu selesai mengikatkan tali tambang yang memang ada pada sekoci ke salah satu pohon kelapa yang berada di pesisir, kelimanya segera berjalan semakin masuk ke dalam menjauhi air laut.

Ada rasa senang yang tentunya tidak bisa mereka gambarkan. Setidaknya mereka tidak akan kelaparan ataupun kehausan selama menunggu helikopter penyelamat.

"Kita bagi tugas saja. Tiga orang mencari kayu bakar, dan dua lainnya mengumpulkan kelapa muda. Nanti setelah semuanya terkumpul, kita berlima lanjut mencari ikan bersama." ujar Jungkook mengusulkan.

Tim mengumpulkan kayu bakar akhirnya diisi oleh Jungkook, Minghao dan Eunwoo. Sedangkan Jaehyun dan Mingyu yang mengambil kelapa muda untuk mereka minum nantinya.

Dua tim itu berpencar ke arah yang berbeda. Yang satunya berjalan ke arah kanan pulau yang terdapat beberapa pohon kelapa dengan buah yang banyak. Sementara yang satunya berjalan semakin masuk ke dalam pulau atau lebih tepatnya berjalan ke arah hutan yang terlihat cukup luas di belakang mereka.

Jungkook, Minghao dan Eunwoo berbincang kecil selagi mengumpulkan ranting kayu kering yang rasanya bisa dibakar nantinya.

"Apa menurutmu pulau ini memang tidak berpenghuni?" Eunwoo membuka suaranya, bertanya tentang pendapat dua teman cerdasnya yang kini tengah sibuk bersenandung kecil setelah obrolan tidak berbobot mereka berakhir beberapa menit yang lalu.

"Sepertinya. Tapi tidak menutup kemungkinan juga kalau ada sebuah kelompok atau suku yang tinggal di pulau terpencil seperti pulau ini. Kau tau kan ada beberapa suku di dunia yang masih suka hidup di daerah hutan dan terpencil?"

Jungkook mengedikkan bahu pada akhir kalimatnya. Dari beberapa buku yang dibacanya, memang ada beberapa suku yang masih suka daerah sunyi dan jauh dari dunia modern.

"Yang terpenting mereka bukan kaum kanibal. Oh astaga! Membayangkannya saja aku merinding!" Eunwoo bergidik ngeri saat rentetan film kanibal yang pernah ditontonya mulai terbayang.

"Semoga saja." sahut Minghao disertai kekehan kecilnya.

Ketika mereka sibuk membahas tentang suku kanibal dan ada atau tidaknya suku itu, tanpa mereka sadari kaki-kaki mereka malah melangkah semakin jauh ke dalam hutan.

"Lihat! Ada gua!" pekik Eunwoo heboh menunjuk ke arah gua dengan ukuran mulut guanya yang cukup besar berada tepat di depan mereka.

"Mau masuk ke dalam?" tawar Minghao yang memang penasaran dengan isi di dalamnya.

"Ani! Apa kau gila, Hao? Bagaimana kalau ternyata suku kanibal itu memang benar ada disini dan mereka tinggal di dalam gua itu?" Eunwoo melarang dengan suaranya yang semakin memelan, takut-takut kalau ternyata suku kanibal memang tinggal di dalam gua yang baru saja mereka temui.

"Tapi bisa sa---"

Kalimat Jungkook terhenti digantikan dengan raut wajahnya yang menegang. Dua sahabatnya yang lain juga mematung dengan wajah yang mulai memucat. Bukan karena suku kanibal itu memang muncul dari dalam gua, tapi tanah yang saat ini menjadi tempat mereka berpijak mulai bergetar.

Dari getaran yang kecil, sampai getarannya semakin terasa mengguncang.

"Ayo cari Jaehyun dan Mingyu!" seru Jungkook yang langsung melempar kayu bakar ditangannya kemudian berlarian ingin menyusul dua sahabatnya yang tengah mencari kelapa.

Tanpa diminta dua kali, Minghao dan Eunwoo tentu mengikuti langkah Jungkook. Mereka takut kalau alam akan kembali murka, maka sebelum itu terjadi mereka harus berkumpul bersama untuk memastikan keadaan satu sama lain.

= = = = =
To Be Continue.

Semoga aja ceritanya ga ngebosenin ya.
Jangan lupa juga buat tinggalin jejak kalian, vote & comment-nya.

See you in next part, guys~
Xoxo from me💘
= = = = =

Law Of Attraction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang