Chapter 4 ; Nightmare

756 113 11
                                    


"Danger can pick us up anytime, anywhere."

Haii kalian 👋
Akhirnya setelah sekian purnama aku bisa up lagi.

Thanks supportnya. Mood nulis aku bener-bener ningkat drastis.

So guys, happy reading~

"Jangan panik, kita cari mereka di sekitaran sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan panik, kita cari mereka di sekitaran sini. Pasti mereka belum jauh."

Jungkook membuka suaranya kemudian kembali berlarian menaiki anak tangga yang membawanya pada bagian paling atas kapal. Ke-empat temannya yang lain juga mengikuti langkahnya, dengan nafas memburu menahan amarah juga rasa takut yang perlahan menghampiri.

Sampai dimana langkah mereka terhenti tepat di depan pintu kayu yang tertutup rapat.

"Pintunya terkunci!" Mingyu berseru marah. Tangan pemuda tan itu terus menggerakkan gagang pintu dengan brutal.

"Tidak ada gunanya kalau kau terus berusaha membukanya seperti itu. Hancurkan saja pintu tua ini."

Mendengar kalimat yang Minghao ucapkan, ke-empat lainnya sempat saling memandang sebentar sebelum akhirnya mengangguk menyetujui. Tidak perduli kalau tindakan mereka ini akan dicap sebagai perusakan fasilitas nantinya. Karena yang terpenting untuk saat ini adalah keselamatan mereka juga murid lainnya.

Brakk!!

Brakk!!

Mingyu, Jungkook dan Jaehyun mencoba mendobrak pintu kayu di depannya secara bersama. Dua kali mencoba, pintu kayu itu mulai menunjukkan tanda-tanda akan tumbang kalau diberikan beberapa dorongan keras lagi.

"Mereka ada di balik pintu ini! Aku bisa mendengar suara bising setiap kali kalian mencoba mendobrak!"

Eunwoo berseru heboh membuat tiga pemuda yang memang berusaha mendobrak pintu tua yang sialnya kuat itu semakin bersemangat. Minghao juga tak tinggal diam. Dirinya mengedarkan pandangan dan tersenyum tipis saat menemukan sebuah kaca bulat yang tak jauh dari posisi mereka sekarang.

"Kalian lebih kuat lagi! Mereka tengah berusaha menurunkan sekoci!" Minghao berseru memperingati tiga temannya sebelum beralih memecahkan jendela di depannya dengan beberapa pukulan keras.

"HEY BAJINGAN! JANGAN COBA-COBA UNTUK MELARIKAN DIRI!" sambung pemuda berdarah China itu dengan nada suara yang semakin ditinggikan yang tentunya berhasil membuat beberapa orang awak kapal yang masih berusaha menurunkan sekoci menoleh ke arahnya.

Law Of Attraction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang