•
•Seperti biasanya, jangan lupa tinggalin jejak kalian.
And, happy reading guys~
Kedua tungkai kakinya berlarian mengejar langkah kaki sahabatnya yang menerobos masuk ke dalam kerumunan. Jimin berulang kali menyerukan nama sahabatnya itu tapi Taehyung tak menggubrisnya sama sekali.
Bahkan seruan Jimin sepertinya hanya dianggap angin lalu oleh Taehyung yang masih sibuk berlarian yang tak kadang mengundang amarah orang-orang yang ditabrak olehnya karena tergesa.
"Taehyung!" seru Jimin sekali lagi. Tapi tetap saja tidak mendapat respon apapun.
Sampai dimana Jimin baru bisa menghentikan langkahnya juga menetralkan napasnya yang terengah saat Taehyung menghentikan langkahnya di depan pintu sebuah ruangan.
Perwira Tinggi, Park Namjoon.
Membaca papan nama yang terpampang pada pintu membuat Jimun membulatkan matanya. Ini ruangan kakaknya, dan bisa dia perkirakan apa maksud kedatangan Taehyung kemari saat ini.
"Tae, dengarkan aku. Kita harus membuat janji terlebih dulu untuk bertemu dengannya. Setidaknya aku harus menghubu--"
"Namjoon hyung! Hyung! Buka pintunya!" seru Taehyung sembari menggedor-gedor pintu kayu jati yang berdiri kokoh di depannya.
Jimin menggeram pelan, menarik napasnya panjang kemudian mencoba membawa Taehyung menjauh sebelum dua orang petugas kepolisian datang kemudian ikut mencoba menenangkan Taehyung.
"Ck! Lepaskan aku brengsek! Aku ingin bertemu dengan hyung ku!" amuk Taehyung sembari mencoba melepaskan genggaman dua orang petugas pada kedua pergelangan tangannya.
"Aku harus bicara dengannya! Aku harus memintanya untuk mencari adik ku! Lepaskan aku!" sambungnya dengan nada suara yang perlahan mulai bergetar.
Rasa khawatir, takut, juga amarah menjadi satu sekarang. Taehyung merasa kalau saat ini Jungkook tengah membutuhkannya. Adiknya itu dalam kesulitan.
Jimin yang menyaksikan semuanya tentu saja mencoba menenangkan Taehyung dengan berbagai macam kata-kata penenang. Namun bukannya tenang, Taehyung malah semakin mengamuk.
Sahabatnya itu berseru marah sambil terus memberontak minta dilepaskan. Bahkan dua petugas tadi hampir kewalahan memegangi Taehyung yang tidak mau berhenti memberontak.
"Lepaskan dia."
Seluruh atensi teralih pada sosok bertubuh tegap dengan seragam lengkapnya saat suara penuh wibawa itu terdengar. Jimin menghembuskan nafasnya lega dengan senyum tipis yang dilemparkannya pada sang kakak, Park Namjoon.
"Kalian masuklah ke dalam ruanganku." sambung Namjoon sebelum masuk ke dalam ruangannya setelah menunjuk Jimin dan Taehyung dengan dagunya.
"Lepas!" angkuh Taehyung sembari menghentak kasar kedua lengan petugas yang menahannya sedari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Law Of Attraction
FanfictionLiburan yang seharusnya menjadi hari-hari menyenangkan malah membawanya pada tragedi yang tak terduga. Note : • Bahasa semi baku