-Happy reading🍁
-sorry for typo(s)
🍑
Aban pulang sebelum magrib, sebelum mobil papanya terparkir di garasi rumahnya, perutnya lapar tapi makanan di rumah Athar bukan selera makannya, bukannya tidak suka hanya saja menurutnya masakan mama di rumah adalah yang paling enak di dunia
"Aban pulang"
"Udh pulang sayang, bantu mama cuci piring yaa nanti baru makan"
Aban tersenyum, meletakkan tas punggungnya di kursi makan dan mendekat pada wastafel yang banyak terdapat piring kotor disana
"Mas Lucas udah pulang maa??" Tanyanya sembari menyabuni piring-piring juga gelas
"Udah, langsung tidur katanya cape"
Sembari menunduk mencuci piring, Aban tersenyum miris, "mama ga nanya kenapa Aban baru pulang??"
Maya menoleh pada sang putra sekilas, namun setelahnya kembali fokus pada masakannya, "harus banget mama tanya??yang penting kan kamu udah ada dirumah"
Aban mengangguk saja, toh disini dia siapa si? anak bungsu yang memang harus menerima kan, mencuci piring? oke, laksanakan, menggosok baju seragam sendiri? baiklah, dan masih banyak lagi
Aban tumbuh menjadi sikecil ceria yang mandiri, lebih jelasnya dipaksa mandiri
"Aban juga agak cape, tadi di sekolah lumayan banyak kegiatan karena hari pertama mpls" ceritanya, namun tidak ada respon dari sang mama, hanya anggukan singkat saja membuatnya kembali tersenyum kecil
"Mas Abim pulang, katanya mas Lucas suruh main kalo sempet, trus juga katanya mau kuliah di sini, ditempat mas Lucas"
"Abim anaknya tante Bunga?? duh akhirnya balik juga, Lucas ada temen jadinya nanti ke kampus"
Aban mengangguk, "iya, mamasnya Ikbal"
"Dia pinter tau dek, ya ga jauh beda sama mamasmu, dari kecil dulu selalu kejar-kejaran ranking di sekolah sama mamas, lucu banget kalo mereka udah main bareng tuh" ujarnya, seraya memotongi wortel untuk bahan membuat sup
Aban tersenyum lebar, menatap sang mama, "terus kecilnya Aban gimana dulu maa? lucu juga kaya mamas ga?"
"Ya gitu, sama aja kaya anak kecil pada umumnya, oiya kamu harus tau, mamasmu itu dulu idola ibu-ibu komplek tetangga—"
Aban minta diceritakan masa kecilnya, bukan masa kecil kakaknya, apa mama tak bisa sekali saja tak usah menyelipkan cerita kakaknya saat berbincang dengannya??
"Udah selesai maa" ujarnya, setelah cucian piringnya sudah ia selesaikan bahkan sudah ia simpan di rak
Maya menghentikan ceritanya, mengusak surai bungsunya, "yaudah gih makan"
Aban menganggukkan kepalanya, langsung saja mendudukkan dirinya dan mengambil makan, selalunya moodnya langsung membaik jika masakan mama sudah ia makan, sesuka itu Aban dengan masakan mamanya, walaupun si pembuat makanan kesukaannya terkadang malah jadi alasan kenapa moodnya berubah tak baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
[8] Parenting || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰
Разное- sekarang bukan lagi hanya tentang sulitnya mengurus anak, tapi tentang bagaimana cara yang tepat untuk mendidik anak berkedok 'ini semua demi kebaikan kamu' mereka sudah muak dengan omong kosong orang tuanya itu ' [ 12 Mei 2021 ]