²⁴• 𝐴𝑦𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑛 𝐴𝑛𝑎𝑛𝑑𝑎

2.6K 445 86
                                    




abis ini bertapa lagiii....

happy reading 💕💕💕



-Happy reading 🍁
-sorry for typo(s)



🍑

ZERO'S baru saja keluar dari ruang konseling, di tangannya masing-masing ada amplop putih berlogo sekolah mereka

Farel menatap amplop ditangannya kemudian tersenyum remeh, berjalan mendekat pada tempat sampah dan membuangnya begitu saja, bukan hanya Farel, di belakangnya ZERO'S satu persatu membuang amplop yang beberapa menit lalu diberikan oleh pak Ali untuk orang tua mereka. Setelah membuang amplop berisi surat peringatan, ZERO'S berjalan mengikuti Farel, kedua tangannya mereka taruh di saku, tatapan-tatapan murid-murid lain tak mereka pedulikan

"Di buang?"

•••

ZERO'S mendudukkan dirinya di kursi masing-masing, menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangan di atas meja, guru di depan yang sedang menerangkan materi tak mereka pedulikan, karena sungguh, bekas pukulan di badannya rasanya pegal bukan main

"Are you okay guys?" Tanya salah satu temannya, berbisik tentunya

ZERO'S hanya menunjukkan tanda oke menggunakan jari, belum bergeming dari posisinya semula

"UKS aja, gua anterin ayo" ujar teman lainnya

Akmal akhirnya menyembulkan kepalanya, menatap Hangga yang menawari mereka ke UKS, "thanks, tapi gausah Hang, bentar lagi juga pulang, minta tolong bilang ke Bu Rini aja kalo kita ketiduran nanti hehe"

"Sip sip, istirahat aja, Bu Rini gampang"

"Thanks lagi"

Dan benar saja, mereka ketiduran sepanjang pelajaran. Pelajaran jam terakhir di Biru Raya memang cenderung lama, selalu membuat murid-murid mengeluh karena bell pulang tak kunjung berbunyi

Ttok ttok ttok

Pintu kelas di ketuk, semua kepala di ruangan menoleh pada sumber suara, ada pak Ali di ambang pintu, tersenyum ramah pada guru yang sedang mengajar

"Mohon maaf Bu Rini menganggu waktunya sebentar, saya mau panggil Farel, Akmal, Aban, Ikbal, Riki dan Athar, ada sedikit urusan" izinnya pada Bu Rini

Bu Rini mengangguk mengizinkan, dan pak Ali mengkode anak kelas untuk membangunkan ZERO'S yang malah tertidur lelap

"Bro, bangun, dipanggil pak Ali"

....

ZERO'S mengikuti pak Ali, kemungkinan akan kembali ke ruang konseling lagi

"Ada apa lagi ya pak? Bukannya udah selesai urusannya, kan kita udah dapet surat peringatan" celetuk Riki

Pak Ali hanya melirik sebentar, kemudian fokus dengan jalannya, "hari ini kalian boleh pulang lebih dulu dari teman-teman lain, sudah ada yang menjemput"

Dan detik itu juga, langkah ZERO'S berhenti, dan pak Ali mau tak mau juga ikut berhenti, berbalik menatap wajah enam muridnya yang terlihat gugup penuh khawatir

"Kenapa? Tenang, bukan malaikat maut yang jemput, ada papa kalian di ruangan saya, ayok"

"Aduh pak, perut saya mules, izin toilet, aduh aduh ga tahan" Aban sudah hendak berjalan menjauh, namun pak Ali sudah lebih dulu menarik kerah belakang bajunya

"Jangan alasan ya kamu, ayo, semuanya jalan di depan, berani kabur saya tepok pantatnya"

"Ah elah, pak Ali ga prend"

[8] Parenting || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang