¹⁴• 𝑝𝑢𝑟𝑎-𝑝𝑢𝑟𝑎 𝑝𝑖𝑛𝑔𝑠𝑎𝑛

3.2K 481 29
                                    





-Happy reading 🍁
-sorry for typo(s)


🍑

Pagi-pagi sekali Riki sudah bertamu ke rumah Ikbal, ahh bukan bertamu melainkan berniat mengajak berangkat bersama.

"Eh Farel, pagi banget Nang, Ikbalnya lagi disuruh sarapan dulu" sapa Eyang

Riki tersenyum kikuk, "Riki Eyang, bukan Farel hehe"

Eyang memerhatikan sebentar, setelah sadar jika itu Riki Eyang menepuk keningnya sendiri, "oalah, Riki toh. haduh Eyang kadang suka lupa, maaf ya Riki"

"Haha gapapa Eyang-"

"-Maklum udah tua" lanjutnya dalam hati

"Masuk dulu Akmal, Eyang panggilin Ikbalnya sebentar"

Riki tersenyum datar saat Eyang kembali salah memanggilnya, dan merengut saat Eyang terlihat sudah memasuki rumah, "perasaan belum tua-tua banget dah ahh, apa nama gua yang emang susah diinget? Tapi kaga ah gampang kok, Riki, gampang banget diinget" monolognya

..

Riki menunggu Ikbal sembari berjongkok di depan gerbang, sepedanya terparkir di depannya, Eyang tadi sudah mempersilahkannya masuk kok, tapi Riki emang lebih milih nunggu di depan.

Tin tin

Suara klakson mobil membuat putra semata wayang Rangga itu mendongak, kemudian mendengus lirih kala tau siapa si pemilik

"Ayo naik, sayang. Mama sama Papa anterin ya, ini Mama udah taro sarapannya di kotak makannya Riki, tadi ga sempet sarapan kan, ayo"

Riki melengos, enggan menanggapi, membuat Lisa juga Rangga menghela nafas lirih, "ayolah Riki, Papa sama Mama pergi kan bukan buat liburan seneng-seneng sendiri, kita mau kerja cari uang" kata Rangga, yang justru membuat sang putra tambah mendengus

"Riki kan udah bilang, Riki ga pa-pa kok hidupnya biasa-biasa aja, asalkan Mama sama Papa ada waktu buat sekedar sarapan bareng sama Riki, tapi Papa sama Mama ga pernah mau dengerin" katanya lirih, tanpa berdiri dari jongkoknya dan anak itu bicara sambil memainkan kerikil di depan sepatunya

Lisa mengalah, memilih turun dari mobil dan menghampiri sang putra dengan kotak bekal ditangannya, "Mama janji ga pulang malem, nanti Riki pulang sekolah Mama udah di rumah, ya? Ini bekalnya di bawa"

Riki menolak saat sang mama hendak menaruh bekal di tasnya, "enggak!! Riki ga butuh, Mama pergi aja sana, gausah perduli lagi deh mendingan sekarang, janji doang bisanya" katanya, berdiri dan langsung masuk ke dalam pekarangan rumah Ikbal, meninggalkan Mamanya yang masih berjongkok di depan gerbang

Lisa menghembuskan nafas, menahan emosi, kemudian kembali masuk ke dalam mobil.

Rangga memerhatikan sang istri, dan dirinya di buat ikut menghela nafas kembali, "surat resign kamu belum juga di setujui, Mah?" Tanyanya

"Belum, susah Mas, aku kan desainer utama disana, ga mungkin semudah itu atasan terima surat resign aku" katanya "salahku juga si dulu, kenapa ga cantumin kalo aku adalah seorang ibu, jadi ga ada keringanan" lanjutnya lagi

Rangga menjatuhkan kepalanya di atas setir, dan lagi dia menghela nafas panjang, "Mas udah gatau mau gimana lagi" gumamnya

"Di pikirin nanti aja lagi, Mas. Mendingan kita berangkat dulu, kalo telat juga nanti jadi masalah lagi"

Rangga mengangguki, kemudian mobilnya kembali melaju pergi, dan Riki yang duduk di teras rumah Ikbal, berakhir menunduk dalam, "mereka emang ga sayang lo, Ki" gumamnya

[8] Parenting || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang