¹⁵• 𝑐𝑢𝑐𝑢 𝑙𝑎𝑘𝑖-𝑙𝑎𝑘𝑖 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛

3.1K 474 19
                                    






-Happy reading 🍁
-sorry for typo(s)



🍑

"Ini mereka pura-pura pingsan atau..?"

Ketiganya saling tatap, kemudian menunduk melihat dua sahabatnya yang terlihat sama sekali bukan sedang pura-pura

Akmal langsung bersimpuh hendak mengangkat tubuh Ikbal, tapi melihat Aban, Riki dan Athar yang hanya diam mematung, Akmal ganti posisi, jadi mengangkat tubuh Farel

"Ban, Lo bisa angkat Ikbal kan, cepetan bawa ke UKS" katanya, kemudian berjalan terburu membawa Farel ke UKS

Aban mengangguk terpatah, langsung saja dirinya mengangkat tubuh Ikbal, dibantu Riki, sementara Athar tadi ikut bersama Akmal

"Lo kenapa si Ael" gumam Aban sepanjang jalannya, dirinya fokus ke jalan, tanpa memerhatikan Ikbal yang sekarang terlihat membuka matanya, dan tersenyum tipis, tanpa melihat pun Aban sudah tau, karena ia merasakan nafas bocah di gendongannya terdengar tersengal

"Ban" panggilnya lirih

"Diem bngst!"

"Farel ngga kuat panas, lu juga kan, lu oke Ban?"

Aban tidak menjawab, anak itu sedang menggigit bibirnya menahan agar tidak menangis, katakanlah Aban sedikit lebay, tapi bagi dirinya melihat orang lain yang dia sayang tidak baik-baik saja sudah cukup membuatnya ikut tidak baik-baik saja

"Diem" katanya

Ikbal menurut, merebahkan kepalanya di dada Aban, kembali memejamkan matanya dengan nafas tersengal dan terdengar begitu sesak bahkan oleh Riki yang berjalan di depannya

Ikbal menurut, merebahkan kepalanya di dada Aban, kembali memejamkan matanya dengan nafas tersengal dan terdengar begitu sesak bahkan oleh Riki yang berjalan di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Farel juga Ikbal sudah sadarkan diri. Untuk Farel, bocah itu memang sama sekali tidak tahan panas yang terik, apalagi sembari berdiri satu jam lebih lamanya, setelah di beri pertolongan pertama, Farel sudah terlihat lebih segar dari sebelumnya walau masih sedikit terlihat lemas.

Sementara untuk Ikbal, sebelum kejadian ini teman-temannya tidak tau jika anak itu mengidap penyakit asma, tidak parah tapi jika kambuh cukup membuatnya mengerang kesakitan seperti tadi, untungnya UKS sekolah memiliki alat bantu nafas, jadi anak sulung dari Aji itu masih bisa tertolong

Semuanya kini menatap Ikbal tanpa berbicara sepatah katapun, termasuk Farel yang sekarang duduk di ranjangnya menghadap Ikbal

"Gua juga gatau punya asma" celetuk anak itu

Teman-temannya berdecih malas, "kalo ga tau, terus alasan lo ga pernah sharing minuman sama kita tuh apa? jijik lo sama sahabat sendiri?" Celetuk Athar kesal

"Sorry, tapi gua oke kok, itu tadi bukan apa-apa, lupain aja. Sekarang gua udah sehat walafiat, mau baywan juga gua jabanin sekarang"

"Najis, berantem sama anak sekolah sebelah waktu smp pulangnya lo juga nangis, belagu lo Aji" cibir Farel

[8] Parenting || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang