⁹• 𝑃𝑎𝑝𝑎 𝑠𝑖𝑏𝑢𝑘, 𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎

3.1K 504 112
                                    



-Happy reading 🍁
-sorry for typo(s)


🍑

Pagi ini, lima dari ZERO's udah ada di depan rumah Ikbal, lengkap dengan sepedanya masing-masing, menunggu putra dari Satria itu keluar rumah untuk sekolah.

"Lama banget si, dia pake popok apa gimana dah" celetuk Athar, sudah sekitar sepuluh menit mereka menunggu tapi yang ditunggu tak kunjung terlihat batang hidungnya

"Kita panggil aja apa?" Tanya Akmal, pasalnya mereka memang belum memanggil, hanya menunggu keajaiban aja Ikbal keluar rumah pagi-pagi

"Panggil dah, lama kalo ditungguin mah" timpal Farel dan diangguki semuanya.

"Balle!! Ikbal!! Anaknya Aj—pfftt"

"Cari mati lo, bokapnya dirumah woy" Riki buru-buru membekap mulut Aban yang dengan lancangnya hendak menyebut nama Papa Ikbal.

"Plehhh tangan lo bau sampah ajigilee, Kii. Abis mulung dimana lo pagi-pagi gini" cibirnya, melepaskan bekapan tangan Riki

"Enak aja, mulut lo noh abis kena ajab, siala—"

Omongan Riki terpotong, saat pintu gerbang terbuka, memperlihatkan Ikbal dengan jaket putih dan sepedanya, "ngapain?" Tanyanya, seraya menutup kembali pintu gerbang, dan mendudukkan dirinya di jok sepedanya

"Arisan, ya lo kira aja kita udah pake seragam ganteng gini mau ngapain, ya untuk menjemput ananda Ikbal yang manjanya ngalahin cabe perempatan lah" timpal Farel, dengan wajah datar kesalnya.

Ikbal terkekeh, "yodah, nyok cabut"

Kemudian keenamnya mulai mengayuh sepedanya untuk berangkat sekolah, berkendara memenuhi jalanan komplek, benar-benar tidak ada adab anak lanang kompleks Rekabumi ini.

Tinn tinn

"Woyy, jalan pake mata, jalanan orang di embat!!"

"Jalan pake kaki bang, elah sekolah dimana lu, sesat!!" Timpal Farel, pada dua orang bapak-bapak yang berboncengan motor.

Sepeda mereka sudah terparkir berjejer di antara motor-motor milik murid lain, ZERO's berjalan bergerombol menyusuri koridor sekolah, tujuannya jelas saja ruang kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepeda mereka sudah terparkir berjejer di antara motor-motor milik murid lain, ZERO's berjalan bergerombol menyusuri koridor sekolah, tujuannya jelas saja ruang kelas.

"Hey kamu, jaketnya bisa dilepas? Peraturan sekolah, ga boleh pake jaket di dalam ruangan" tegur salah satu kakak kelas perempuan pada Ikbal, satu-satunya member ZERO's yang hari ini memakai jaket.

Lima dari mereka menatap Ikbal, menunggu anak itu melepas jaketnya, namun tak kunjung dilepas, "Bal, lepas anjir itu udah di peringatin" tegur Akmal

Ikbal malah mengendikkan bahunya, "peraturannya didalam ruangan kak, ini masih diluar, santai kali, gua juga ga bawa bom di saku jaket" timpalnya, tak mengindahkan peringatan dari si kakak kelas

[8] Parenting || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang