Rius diam bak patung manekin saat dua orang makhluk aneh yang sebelumnya memperkenalkan diri sebagai Maid itu, merias wajahnya. Perlu keberanian ekstra ketika berhadapan dengan makhluk itu. Rius bahkan sampai menahan napas beberapa kali ketika jarak wajah mereka terlalu dekat. Rius masih tidak terbiasa dengan wajah seram dua makhluk aneh itu, dan tidak sanggup membayangkan riasan seperti apa yang tengah coba mereka poleskan diwajahnya.
Jangan-jangan wajah Rius nanti malah berubah menjadi seseram wajah mereka berdua, pikir Rius nethink.
Rius berulang kali melirik takut-takut ke arah dua orang Maid yang sepertinya berjenis kelamin perempuan itu.
Setelah kurang lebih satu jam menunggu, akhirnya kedua makhluk aneh itu sudah bergerak mundur dan menjauh. Jika dilihat dari senyum yang tercetak jelas di bibir mereka, lalu acungan dua ibu jari yang mereka acungkan kearahnya, sepertinya Rius telah siap, membuat Rius bisa bernapas dengan lega sekarang.
"Anda benar-benar terlihat begitu cantik Ratu. Saya sangat senang bisa berkesempatan merias wajah Anda hari ini."
Rius hanya tertawa garing.
Tidak tahu harus senang dengan pujian mereka, atau justru memilih mencemaskan masa depannya saat ini. Jika mengingat tentang ritual pernikahan yang akan terjadi beberapa jam lagi, tentu Rius tidak bisa bersikap santai lagi.Perasaan takut, resah, gelisah jauh lebih mendominasi ketimbang rasa senang karena mendapatkan pujian dari kedua Maid itu, yang baru saja dilontarkan untuknya.
"Ratu, Apakah Anda menginginkan sesuatu?"
Rius terkejut. Dengan gugup dan penuh hati-hati, Rius kemudian memberanikan diri untuk buka suara setelah lama memilih bungkam.
"B-bi bisakah kalian mengambilkan Rius air. Emmm... Rius merasa haus," kata Rius dengan suara tergagap.
Kedua makhluk aneh itu saling melirik satu sama lain, kemudian salah satu dari mereka mengangguk setuju dan segera melangkah keluar melewati pintu untuk mengambilkan air minum seperti yang Rius minta.
Rius melirik takut-takut salah satu Maid yang masih tersisa, yang terlihat tengah membereskan alat rias yang baru saja mereka gunakan untuk merias Rius. Menyadari hal lain yang ingin Rius utarakan, membuat Lyn yang masih berada disana segera mengambil inisiatif duluan untuk bicara.
"Apakah Anda menginginkan hal yang lainnya Ratu? Jangan sungkan, karena Anda adalah calon Ratu King Albartaz." Lyn berkata seraya tersenyum. Namun, senyumannya itu justru malah semakin membuat Rius takut karena wajah seramnya benar-benar terlihat seperti monster di mata Rius.
Rius meremas rok gaun yang dikenakannya dengan kedua tangannya yang terasa dingin.
"S-se sebenarnya, R-rius... Rius ingin ...." Rius tampak berpikir, memutar otaknya yang mendadak seperti membeku.
"M-makanan! Ya, Rius belum makan sejak tiba di tempat ini. B-bisakah Rius meminta makanan juga?"
Lyn tentu saja segera mengangguk.
"Apa yang biasa Anda makan Ratu, akan segera saya siapkan secepatnya?""A-apa, apa saja. Aku akan makan apa pun yang kalian sajikan untukku."
"Baik Ratu. Mohon tunggu sebentar, saya akan segera kembali."
Lyn bergegas keluar melewati pintu, meninggalkan Rius sendirian. Setelah kepergian dua Maid itu, Rius pun menghela napas lega.
Segera mengeluarkan Liontin perak dari balik pakaiannya. Jika tidak salah ingat, saat Ratu Melisa menghadiahkan sepasang liontin ekor duyung kepada dirinya dan Aqua, Ratu Melisa bilang liontin ini adalah liontin dari seorang dewi. Yang bisa mengabulkan keinginan mermaid yang memakainya hanya dengan membaca mantra.
KAMU SEDANG MEMBACA
AQUARIUS
FantasyAquarius adalah mermaid kembar yang memiliki sifat saling bertolak belakang. Jika Aqua adalah ombak besar ditengah lautan, maka Rius adalah air tenang dalam kolam. Keduanya tidak pernah menyangka, bahwa ibu mereka sendiri telah terikat perjanjian de...