Bab 15

670 50 0
                                    

"Lepaskan dia, sialan!"

"Pangeran Arkeolus?" Salah satu dari lima orang yang menangkap Aqua ternyata mengenali Arkeolus. Namun, orang itu tetap tidak mau menyingkir dari hadapannya, bahkan terang-terangan mengeluarkan senjata perak dari balik punggung. Aqua yang berada dalam gendongan salah seorang dari orang-orang itu hanya mampu berontak tanpa bisa melawan. Apalagi kedua tangan dan ekornya sudah diikat.

"Apa yang Pangeran lakukan di tempat ini?"

"Bukan urusanmu. Cepat lepaskan gadis itu."

"Tidak." Salah seorang dari lima orang itu maju, menodongkan senjata peraknya kearah Arkeolus. "Mermaid itu milik kami."

"Kau berani padaku?"

"Maafkan kami, Pangeran. Tapi Anda sudah memasuki wilayah kami. Dan kami bisa melakukan apapun pada seorang penyusup yang menginjakkan kaki di tempat ini."

"Kalian...." Arkeolus benar-benar geram. Apalagi saat salah satu dari mereka melemparkan senjata perak hingga menggores sedikit lengannya. Kedua bola mata Arkeolus berubah menjadi semerah darah saat mendapatkan serangan itu. Aqua sampai gemetar saat menemukan sepasang taring muncul di sela gigi Pangeran Arkeolus.

Bugh!

"Akh! Hentikan! Lepaskan aku!" Aqua benar-benar tidak berdaya. Dirinya hanya bisa berteriak bodoh saat orang yang menggendongnya berlari, ketika Pangeran Arkeolus terlibat pertarungan sengit dengan empat orang penculiknya. Aqua benar-benar mengutuk siapapun yang mengambil liontin miliknya—membuat Aqua jadi selemah ini. Aqua bahkan tidak bisa menggunakan kekuatannya karena tidak ada air di dalam hutan ini. Apalagi tangannya yang terikat membuat pergerakan Aqua terbatas.

"Sebenarnya apa mau kalian? Apa salahku?"

Bodoh. Sudah jelas mereka menginginkan Aqua untuk kekayaan. Aqua bisa menghasilkan mutiara dari tangisnya. Pun, Aqua bisa dijual pada saudagar kaya raya untuk dipertontonkan di kota. Bahkan yang lebih parahnya lagi, Aqua bisa dijadikan tumbal sebagai persembahan untuk iblis terkutuk.

"Bukankah kau sudah tahu jawabannya, nona."

Aqua memilih bungkam. Tidak mau bertanya lagi karena hanya akan menunjukkan kebodohannya.

"Kau tahu, aku bisa memberikan berapapun yang kalian inginkan kalau kau mau melepaskanku."

"Kami ini memang miskin tapi tidak bodoh, nona. Kami sudah muak mendengar bualan semacam itu."

"Tidak. Aku tidak membual. Percayalah, aku akan memberikan berapapun yang kau mau asal kau mau melepaskanku. Asal kau tahu, aku ini putri Mahkota di Istana bawah laut."

Orang itu berhenti melangkah lalu menunduk menatap Aqua. Aqua mengangguk—berusaha meyakinkan orang itu. "Percayalah padaku."

"Aku percaya."

Aqua tersenyum lebar.

"Tapi justru karena itu nilai jual mu akan jauh lebih tinggi lagi, Nona. Terima kasih atas informasinya."

Senyum Aqua pun luntur saat melihat senyum miring orang itu. Aqua mengutuk bahkan menyeruduk dagu orang itu menggunkan kepalanya sampai mengaduh. Alhasil keduanya terjatuh dan tubuh Aqua ikut terlempar keatas tanah.

"Sialan!"

"Kau yang sialan, bajingan!"

"AQUA!" Tiba-tiba mereka berdua dikejutkan dengan kedatangan Arkeolus yang sudah babak belur. Benar, penampakan pemuda itu terlihat mengerikan dengan banyaknya luka sayatan senjata perak di sepanjang kulit tubuhnya. Aqua sampai meringis ngilu melihat luka-luka itu. Aqua tidak terlalu ingat, tapi sepertinya senjata perak bukan hanya kelemahan bangsa werewolf tapi juga vampir jika dilihat dari kondisi Arkeolus saat ini.

AQUARIUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang