Bab 17

366 32 2
                                    

Pemandangan Rius yang tengah duduk, mengamati betapa cekatan seorang koki memotong bahan-bahan masakan membuat Kenya tersenyum.

"Eh-apa itu?" Tanya Rius-penasaran saat Dave mengeluarkan tomat yang telah dia cuci untuk di potong.

"Ini tomat."

"Oh. Warnanya lucu."

Dave tersenyum geli mendengarnya. Rasanya baru kali ini Dave menemukan spesies gadis seunik Rius. Selama menjadi koki di istana kegelapan ini, belum pernah Dave melihat ada yang seantusias Rius melihatnya memotong bahan masakan. Dave jadi tersanjung. Apalagi Rius adalah seorang Ratu.

"Ini sudah bisa di makan kalau Ratu, mau."

"Oh ya?"

Dave mengangguk. Kemudian mengulurkan potongan tomat ke arah mulut Rius yang langsung diterima dengan antusias oleh gadis itu.

"Bagaimana rasanya?"

Rius tampak berpikir saat mengecap rasa dari potongan tomat di dalam mulutnya itu. "Rasanya, aneh."

"Itu dinamakan sayuran. Hm, namanya tomat," kata Kenya, berusaha memberitahu. Namun, Dave menggelengkan kepala mendengar perkataan Kenya itu. "Tomat masih masuk ke dalam kelompok buah-buahan, Nona Kenya."

"Tapi, lebih cocok di sebut sayuran tahu."

"Tapi, beberapa peneliti sudah memutuskan kalau tomat masuk ke dalam golongan buah-buahan karena memiliki biji."

"Banyak kok, sayuran yang memiliki biji. Tapi mereka tetap disebut sayur."

Dave memilih mengalah, kemudian berlalu kearah lain untuk mengambil sesuatu. Rius diam-diam kembali menyomot potongan tomat dan memasukkannya ke dalam mulut. Rasanya memang agak aneh di lidah Rius, tapi cukup enak.

Lalu saat melihat Dave kembali sambil membawa sesuatu, Rius ikut mencuri lihat benda itu. "Apa itu?"

"Ini ikan gurame. Kita akan mengolahnya...."

"Apa?" Rius tiba-tiba melotot melihat ikan yang sudah mati di dalam wadah itu. Dave mendadak jadi tertegun ketika teringat Rius adalah seorang mermaid.

"Teganya kalian mau memasak temanku," kata Rius dengan mata berkaca-kaca.

"Dave!" Kenya yang panik langsung mengambil wadah berisi ikan ditangan Dave dan menyingkirkannya menjauh.

"Ratu... Maaf, saya tidak bermaksud...." Dave tidak jadi melanjutkan bicaranya saat Rius sudah menangis dan berlalu meninggal istana dapur.

🌊🌊🌊

Keadaan di dalam istana bawah laut benar-benar mencekam sejak Melisa tahu dirinya telah ditipu. Melisa yang duduk di kursi singgasananya, menatap tajam Arthur yang sudah di tangkap oleh para pengawalnya di tengah-tengah aula itu.

"Aku tidak percaya, Arthur. Kau-orang kepercayaanku memilih mengkhianati ku."

"Maafkan saya, Ratu." Arthur tertunduk. Tidak ingin membantah segala tuduhan itu karena sejujurnya sejak kepergian Aqua, Arthur benar-benar merasa bersalah. Setiap malam tidurnya selalu tidak tenang memikirkan nasib sang putri Mahkota.

"Bagaimana bisa kau membantu pelarian putri Mahkota?" Melisa benar-benar tidak habis pikir. Pun, dia merutuki kebodohannya sendiri yang kecolongan semudah itu. "Apa kau tidak berpikir panjang sebelum memutuskan hal sebesar itu. Bagaimana kalau terjadi sesuatu pada Aqua di luaran sana."

"Saya benar-benar menyesal yang Mulia Ratu."

"Rasa cintamu terhadap putriku, membuatmu jadi sebodoh ini Arthur." Arthur semakin tertunduk. Apalagi saat Ratu Melisa sudah berdiri tepat di hadapannya dan meremas bahunya.

AQUARIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang