"Andai waktu bisa diputar kembali."
"Menumbalkan putriku kepada Iblis terkutuk adalah kesalahan terbesarku."
"Jadi, itu alasan Ibunda melarangku keluar dari dalam Istana pada perayaan ulang tahun kali ini?"
Aqua berenang masuk, melewati orang-orang yang menatapnya lega sekaligus cemas dalam satu waktu. Gadis mermaid itu tampak kacau saat berhadapan dengan sang Ibu.
"Aqua, syukurlah kamu baik-baik saja ...."
Aqua mundur, menolak halus pelukan yang akan diberikan sang Ibu. "Baik-baik saja? Apakah Ibunda berpikir aku masih baik-baik saja? Bagaimana bisa Ibunda berpikir seperti itu. Dimana hati nurani Ibu sebenarnya? Rius sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja Ibunda! Dia diculik. Iblis terkutuk itu telah menculik adikku."
"Aqua, Ibunda telah mencemaskan kalian lebih dari satu jam yang lalu. Dan Ibunda ...."
"Bagaimana mungkin seorang ibu tega menumbalkan putrinya pada iblis terkutuk?"
"Ibu bisa jelaskan.... "
"Anda seorang ratu ...." Aqua tertawa, sarkas. Melisa sampai terdiam begitu pula orang-orang yang berada di dalam ruangan itu. "Ya, benar. Karena Anda adalah ratu. Seorang Ratu akan mengorbankan apapun demi negeri bawah laut termasuk mengorbankan putri kandungnya sendiri."
"Aqua ...."
"Anda adalah ratu yang hebat." Tanpa sadar air mata Aqua menetes dihadapan semua penghuni istana bawah laut. "Selamat atas pencapaian itu Yang Mulia. Tapi sangat disayangkan, Ratu kita yang hebat ini ternyata adalah seorang ibu yang jahat."
"Tutup mulutmu Aqua!" Melisa meradang. Egonya tersentil hingga ke ujung yang paling dalam. Hampir saja ia ingin melayangkan sebuah tamparan namun berhasil ia tahan. Aqua sendiri tampak tidak gentar. Masih menatap nyalang dengan sepasang mata memerah.
"Kenapa tidak jadi menamparku? Anda tidak tega kah? Lalu kenapa Ibu tega menumbalkan Rius yang tidak berdosa itu ke tangan pendosa?"
"Karena kamu adalah calon ratu."
"Aku tidak menginginkan kekuasaan itu."
"Mau tidak mau, suka tidak suka, kamu akan tetap mengemban tugas itu."
"Kenapa bukan Rius? Kenapa bukan aku saja yang ibunda tumbal'kan pada King Albartaz."
"Kau masih terlalu kecil untuk mengetahui segalanya, Aqua. Jadi tolong, mengertilah."
"Kecil?" Aqua kembali tertawa. Kali ini, gadis itu bahkan menatap orang-orang di sekelilingnya, seakan meminta pendapat. "Aku terlalu kecil untuk mengetahui segalanya?"
"Lalu kenapa kau ingin menikahkanku dengan merman pilihan ibu jika aku masih terlalu kecil?"
"Aqua, tolong jangan campur adukkan kedua masalah itu. Perjodohanmu dengan merman pilihan ibu itu penting untuk negeri ini, nak. Kau adalah garis keturunan ibu. Kelak kau'lah yang akan melahirkan pewaris untuk istana bawah laut. Negeri ini butuh pemimpin yang berkualitas dan hanya akan dilahirkan olehmu."
"Aku bukan alat ibu!" Teriak Aqua marah. Gadis itu benar-benar sudah kehilangan kendali saat ini. "Aku bukan benda mati yang bisa kau gunakan sesuka hatimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
AQUARIUS
FantasyAquarius adalah mermaid kembar yang memiliki sifat saling bertolak belakang. Jika Aqua adalah ombak besar ditengah lautan, maka Rius adalah air tenang dalam kolam. Keduanya tidak pernah menyangka, bahwa ibu mereka sendiri telah terikat perjanjian de...