Bab 8

484 41 0
                                    

Rius menggeliat polos, bangun dari tidurnya yang terasa sangat panjang. Padahal baru beberapa menit yang lalu dirinya berhasil tidur usai malam panjang yang ia lewati bersama King Albartaz di altar pernikahan dan berlanjut di kamar pengantin mereka berdua.

Sejenak gadis itu mengerjap—mengamati sekitar. Tepatnya pada pemandangan interior kamar mewah itu.

Rius baru menyadari dirinya masih telanjang bulat dibalik selimut tebal berwarna abu-abu, sementara seorang pria yang telah merenggut keperawanannya tampak tertidur pulas tepat di sebelahnya.

Rius tertegun saat mendapati wajah King Albartaz yang luar biasa menawan. Tidak seperti semalam yang cukup seram. Benarkah sosok pemilik bulu mata panjang yang tengah terpejam itu adalah orang yang sama, yang menggauli Rius semalaman?

Rius hampir tidak mengenali pria yang telah menjadi suaminya itu karena kini wujud King Albartaz yang sepenuhnya telah berubah menjadi manusia.

Entah apa yang terjadi, karena seingatnya sebelum tidur wujud King Albartaz masih seperti iblis bertanduk. Dengan sepasang taring diantara sela giginya, juga sepasang sayap gelap dipunggung pria iblis itu.

Kini, semua itu menghilang.
Tidak ada sepasang tanduk diatas kepalanya. Tidak ada sepasang taring di sela mulut dan juga sayapnya yang menghilang. King Albartaz yang saat ini Rius pandangi benar-benar jelmaan manusia setengah dewa. Tampan luar biasa.

"Pandangilah aku sepuas mu, ratuku."

Rius langsung mengalihkan perhatian kearah lain karena terkejut melihat pria itu membuka kedua matanya secara tiba-tiba. Sial dirinya terpergok. Sudah bisa dipastikan wajah Rius bersemu saat ini. Rius bahkan langsung mengipasi wajahnya sendiri dengan tangan kanan karena gugup.

"S-siapa yang memandangimu."

King Albartaz menyeringai. Namun enggan berdebat lebih lanjut dan memilih segera bangun untuk turun. Pria iblis itu lalu mengenakan jubah mandinya sambil berkata pada Rius.

"Maid telah menyiapkan kolam pemandian untukmu. Mandilah."

"Jadi, kapan Rius pulang?" Sela Rius, teringat pada janji pria iblis itu semalam. King Albartaz yang telah menyentuh handle pintu pun menghentikan gerakannya, lalu memberinya jawaban yang membuat Rius kecewa.

"Setelah kau hamil anakku."

Rius memberenggut sedih mendengar itu. Dirinya jelas sedang dipermainkan. Bodohnya dia yang percaya begitu saja saat seorang iblis menghasut nya. Merayunya dengan mulut manis yang menggoda.

"Pasti akan sangat lama." Keluh Rius.

"Tidak akan lama kalau kita melakukannya setiap hari."

Seringai mesum King Albartaz membuat Rius spontan melempar bantal yang berakhir membentur pintu kamar mandi. Rius bahkan langsung menutupi wajahnya yang terasa panas dengan kedua tangannya. Tak lama setelah kepergian King Albartaz, dua orang maid masuk kedalam kamar mewah itu dengan senyuman ramah.

Rius mengernyit seakan mengenali kedua Maid itu, namun tidak yakin dengan pikirannya sendiri.

"Kalian...."

"Salam Yang Mulia Ratu. Kolam pemandian Anda telah siap. Mulai sekarang kami berdua yang akan mengurus segala keperluan Anda."

"Kalian... Lynn dan Tan?"

AQUARIUS (Tamat /Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang