Bab 13

297 33 3
                                    

Rius merasakan silau mengenai pandangannya. Benar saja, Lyn membuka tirai penutup jendela hingga cahaya sinar mentari pagi menyorot tepat di wajah ayu Rius.

"Maaf, membangunkan Anda, Ratu," kata Tan—yang ternyata sudah berdiri di sisi ranjang Rius.

"Sudah siang ya? Sepertinya Rius bangun kesiangan lagi, hoam." Rius bangun terduduk. Lalu merentangkan kedua tangan sambil menguap. Gadis itu tampak mengucek kedua matanya menyesuaikan cahaya di dalam kamar itu.

"Benar, Ratu. Anda terlihat sangat kelelahan sekali." Lyn kemudian melangkah maju mendekati ranjang yang kingsize itu. "Biar kami bantu Anda bersiap."

Rius mengangguk. Gadis itu bahkan tidak sungkan lagi langsung berdiri, membiarkan selimut jatuh dibawah kakinya hingga memperlihatkan tubuh telanjang bulat Rius yang penuh akan bekas percintaannya dengan King Albartaz semalam.

Untungnya Lyn dan Tan tidak berkomentar. Mereka langsung menuntun Rius menuju bak mandi yang telah mereka persiapkan sebelumnya.

Kali ini, Rius membiarkan kedua pelayan kembar itu memijit punggung serta kedua lengannya sementara dirinya sudah memposisikan tubuhnya agar lebih rileks di dalam bak mandi itu.

Di sela-sela kegiatannya itu. Rius terdiam tampak memikirkan sesuatu. Berusaha keras memutar otak mungilnya agar menemukan cara bagaimana bisa keluar dari Kastil Istana yang tidak bisa dijangkau manusia biasa ini. Lokasinya yang berada di ujung tebing serta curam, membuat Rius tidak mungkin bisa semudah itu melarikan diri.

Sementara Rius sudah tidak tahan lagi ingin pulang ke rumah. Rius benar-benar merindukan ibu dan Aqua.

"Hari ini cuacanya cerah sekali. Sangat cocok untuk keliling Istana, Ratu."

Rius mencebik. "Kemarin Rius sudah mengelilingi Kastil bersama Kenya."

Lyn maupun Tan pun tersadar—tidak memiliki ide untuk mengatasi kebosanan ratu mereka itu. Namun, tampaknya Lyn masih berusaha menghibur sang ratu dengan terus mengajaknya bicara.

"Bagaimana kalau Ratu melakukan sesuatu untuk mengatasi kebosanan? Apa hobi yang sering Anda lakukan?"

"Berenang—mengelilingi lautan dan menyapa semua makhluk yang tinggal di dalamnya bersama Aqua."

Lyn dan Tan saling bertatapan, lalu kompak menghela napas.

"Yang lainnya, ratu?"

"Rius senang mengumpulkan barang-barang antik yang tenggelam di dasar laut kemudian membawanya pulang ke negeri Oceana untuk di koleksi."

"Yang lainnya lagi, Ratu?"

"Tidak ada."

Tidak hanya Rius. Lyn dan Tan pun kompak cemberut.

"Sekarang, kalian tahu kan? Tempat Rius bukan di sini. Jelas-jelas Rius tidak bisa melakukan apa pun di Kastil istana ini. Rius itu mermaid yang seharusnya tinggal di dalam laut."

Lyn dan Tan kompak mengangguk. Kedua pelayan itu menatap ekor Rius yang terus bergerak di dalam bak. Ekornya berkilauan, sangat cantik.

"Kalau terus begini, Rius bisa-bisa mati kebosanan."

Lyn dan Tan pun menahan napas mereka. "Ratu tidak boleh bicara begitu."

"Tapi kenyataannya kan, begitu."

"Bagaimana kalau aku mengatasi kebosanan itu?" Suara King Albartaz yang masuk ke pendengaran ketiga orang itu, membuat Lyn dan Tan buru-buru menunduk dan menyingkir memberikan jalan King Albartaz yang mendekati Rius.

Rius yang masih berendam di dalam bak mandi sontak langsung menyilangkan kedua tangannya di depan dada, tampak panik kala melihat King Albartaz melangkah semakin maju, membuat Rius menarik mundur tubuhnya agak menjauh.

AQUARIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang