Lagi semangat menceritakan Anta dan Ghisa soalnya.
Tolong apresiasinya dong 🙏. Agar lebih bersemangat lagi.
DITUNGGU KOMEN SEMANGAT KALIAAAN ❤️❤️❤️
.
O4. Reinkarnasi Bawang Merah
- - -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ghisa mengkernyit begitu membuka pintu kamarnya setelah terdengar diketuk dari luar dan mendapati Bulan tengah berdiri disana. Selama tinggal disini ini pertama kalinya Bulan mendatanginya. Bulan tersenyum kecil sembari memeluk totebag di dadanya.
Baik Bulan dan Ghisa memang belum pernah berhubungan secara pribadi begini. Selalu ada Mama atau Ayah Bulan yang menengahi. Lagipula walaupun berada di rumah yang sama tak membuat mereka sering bertemu.
Ghisa yang sibuk melarikan diri agar tak terlalu sering berada di rumah dan Bulan si anak baru yang sibuk dengan belajarnya. Kayaknya hampir setiap hari dia ada bimbel belum lagi Bulan yang mengikuti les piano di sabtu sore. Dan sekarang si adik tiri nya itu mengikuti olim, yang mana pasti wajib mengikuti bimbingan.
Kalo itu Ghisa mungkin sudah terkena kerusakan otak karena terlalu sering menyerap ilmu di otaknya.
Ngomong-ngomong kenapa Ghisa bisa tahu jadwal Bulan itu karena Mama yang sering menyindirnya depan Ghisa. Yaa, mungkin agar Ghisa merasa tergugah dan termotivasi untuk mengikuti Bulan.
Sayangnya itu tak pernah terjadi. Ghisa tahu sampai mana kemampuan otaknya.
Lagipula, Ghisa bisa dikatakan sedikit membenci gadis ini. Ya Ghisa akui dia iri dengan Bulan yang selalu di bangga-bangga kan Mama nya sendiri. Kalian pasti tahu cerita rakyat yang beredar di negeri kita ini. Itu si cerita anak tiri dan anak kandung, Si Bawang putih dan Bawang merah.
Ghisa sedikit punya keyakinan, jika sepertinya dia adalah reinkarnasi bawang merah,. Mungkin bedanya kali ini bawang merah tengah dalam masa penebusan dosa. Semacam terkena karma atas perbuatannya terdahulu.
Si Ibu kandung yang lebih berpihak pada anak tiri, itu alasan kuat Ghisa.
Lalu, Si anak kandung tak bisa menyukai si anak tiri.
Lalu sikap si anak kandung yang baik dan pintar.
Ya itu beberapa alasan lain yang memperkuat Ghisa, mungkin.
"Kak, boleh masuk?"
Ghisa mengangguk kaku. Ini pertama kalinya Bulan dan Ghisa berada di ruangan hanya berdua dan Ghisa gak tau nanti akan secanggung apa.
