O2. Sepatu Kucel Cinderella

1.6K 307 95
                                    

.
AGHISA

O2. Sepatu Kucel Cinderella

- - -

Ada banyak hal yang Anta anggap merepotkan. Salah satunya adalah di kejar oleh musuhnya yang sialnya lebih dari satu. Mungkin, jika itu hanya satu orang Anta tak mungkin harus berlarian meninggalkan motornya didepan warung waktu dia  membeli rokok tadi.

Anta sempat terlibat perkelahian , dan ia tahu jika yang hanya bisa dilakukannya adalah lari dan menghindar. Anta yakin jika saat itu tak ada seorang gadis yang menolongnya mungkin sekarang dia tengah terbaring diranjang rumah sakit.

Tanpa sadar Anta mengendus geli melihat sebelah sepatu yang diletaknnya di meja belajarnya. Anta ingin berterima kasih malam itu, tapi gadis itu terlalu terburu pergi

Gadis itu aneh, pikirnya.

Ketimbang berteriak untuk memanggil warga dia lebih memilih melempar sepatunya. Dan beruntungnya tepat mengenai wajah Anton—anak sekolah sebelah yang jadi musuhnya sejak dulu. Anta sungguhan akan terbahak saat itu melihat ekpresi geram Anton jika bukan karena gadis itu mencekal tangannya dan mengajaknya berlari.

Ada yang membuat Anta beranggapan jika gadis itu aneh. Bagaimana dia memberikan sebungkus jelly dengan panik. Lalu menghilang setelah mengatakan hati-hati.

Malam itu tanpa diketahui, Antariksa mengikutinya. Daripada menurut untuk pulang sesuai arah yang ditunjukan gadis itu. Awalnya Anta hanya sekedar ingin berterima kasih dan mengantarkannya pulang.

Tapi melihat bagaimana gadis itu menggerutu sampai berdoa agar tak bertemu Anta lagi nanti. Membuat Anta urung, karena pemandangan gadis dengan berjalan terseok karena kehilangan sebelah sepatunya sambil menggerutu itu terlihat menyenangkan dimatanya.

“Jangan sampe ketemu lagi”

“Iya pasti itu Antariksa yang sering diomongin”

“Ya Tuhan, jangan sampe ketemu disekolah trus dianya kenal sama gue”

Anta mengkernyit, kenapa seperti itu, pikirnya.

Anta jadi yakin gadis itu tahu Anta, dan mereka satu sekolah.

Anta akan mencarinya nanti.

Untuk mengapa sepatu milkk gadis itu sampai di meja yang terletak dikamarnya kini adalah karena si gadis tak bisa menemukannya sedang Anta bisa. Katakan Anta tak tahu diri. Dia yang tau gadis itu mencari cari sepatunya di daerah ia melemparnya dan yang ia lakukan adalah menonton sambil tertawa ringan.

Melihat dia meloncat menengok pagar rumah orang, berjongkok mencarinya di got depan rumah warga sampai di semak-semak.

Anta menikmati pemandangan malam itu, entah bagian mana yang lucu tapi hatinya merasakan hal menyenangkan sampai mengingatnya saat ini juga membuat senyumnya mengembang.

Setelah memastikan gadis itu pulang dengan selamat, Anta kembali ke tempat kejadian dimana pelemparan sepatu. Butuh sekitar satu jam Anta mencari nya, yang ternyata ada di belakang tong sampah depan rumah warga.

Jadilah sepatu itu di mejanya sekarang.

Anta menegak, mengigat kejadian malam itu membuatnya teringat sesuatu. Ia membuka laci mejanya memabawa tiga buah jelly yang tersisa kemudian menyeringai kecil sebelum membukanya satu dan memakannya seraya merebakan dirinya kembali.

A G H I S ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang