11. Titipan Antariksa

1K 255 94
                                    


Ada yg kangen?

SEMANGAT 200+ KOMEN + VOTE ✊✊✊

.

AGHISA

1O. Titipan Antariksa

- - -

Suara pantulan bola yang beradu dengan lantai terdengar nyaring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara pantulan bola yang beradu dengan lantai terdengar nyaring. Gio yang mendapat operan dari Banyu berhasil melempar bola tepat memasuki ring. Nafas keduanya terengah, kemudian memilih berlari mendekat pada Arik dan Anta yang terduduk di sisi lapang.

Anta sudah kembali ke sekolah, walau dengan sedikit luka di wajah yang tak bisa tertutupi dan membuat orang lain bertanya-tanya sampai dirinya bosan menjawab. Tapi bukan itu masalahnya, bukan karena itu dirinya memilih duduk menemani Arik dengan bukunya dari pada ikut bermain bersama Banyu dan Gio seperti biasa.

Kalau Kafin, ia tak tahu teman yang satunya itu dimana. Yang jelas sedang membucin dengan sepupunya.

"Heh, ngelamun aee. Kesambet setan lapangan baru tahu" Gio menyenggol bahu Anta sedikit keras agar pemuda itu tersadar lamunannya.

"Kenapa bos? Abis di keroyok kemarin otaknya ikut bonyok juga?" sambat Banyu duduk berselonjor di bawah.

"Gue belum ketemu Ghisa" jujur Anta yang langsung di soraki, sedang Arik memilih memutar bola matanya jengah dan kembali fokus pada bukunya.

"Yaelah, gue kira apaan. Najis banget belum ketemu doang sampe segininya. Inget bro lo belum jadi siapa-siapanya"

"Sebegitunya pengaruh itu cewek sama lo?" tanya Gio sempat heran dengan tingkah Anta yang sedari pagi banyak melamun.

Anta menggeleng pelan. "Enggak, bukan gitu, cuman gue bingung aja gitu. Kayaknya baru kemarin dia baik dan bahkan dia abis kerumah gue, tapi sekarang dia kayak menghilang aja gitu, kayak dengan sengaja ngilang dari jarak pandang gue. Chat gue aja udah gak pernah dia bales lagi" ujarnya keheranan.

"Tuh kan, udah gue duga dia tuh lagi tarik ulur elo. Biar lo makin tertarik sama dia, biar lo makin cari-cari dia" seru Banyu heboh.

"Udah gue bilang dia bukan orang kayak gitu, Bay" Arik menyangkal dengan cepat, tegas dan ada sedikit rasa kesal terdengar disana. Arik bahkan sampai tak mengindahakan buku yang sedari tadi di bacanya dan menyimpannya asal di sisinya.

"Gue emang gak terlalu deket sama dia, mungkin ngobrol bareng juga bisa diitung pake jari. Tapi gue tau dan gue juga yakin dia bukan orang yang kayak gitu" Arik berdesis setelahnya, sedang yang lain cengo dibuatnya.

Anta membenahi duduknya, menghadap Arik sepenuhnya. Tangannya memegang erat kedua bahu Arik. "Ngomong sama gue, Rik!"

"Ngomooong!!!. Lo suka kan sama Ghisa, kan heh?" SUKA KAN LO SAMA DIA" Anta berteriak sembari menguncang bahu Arik brutal. Yang diguncang kesal dilepasnya paksa kedua tangan Anta kemudan berdecak sebal.

A G H I S ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang