1O. Cerita tentang Antariksa

960 252 73
                                    

double up!!!

Bilang apa sama aku???

hihiiii

Dan

Jangan lupa vote & komennya, teman-teman.
Lopyuuu 😘😘😘

.

AGHISA

O9. Cerita tentang Antariksa

- - -

Ghisa merasakan tangannya yang berkeringat dibawah keranjang buah yang dibawanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ghisa merasakan tangannya yang berkeringat dibawah keranjang buah yang dibawanya. Cukup lama Ghisa berdiam di depan gerbang, menimbang-nimbang apa kedatangannya kesini itu benar? Kemarin waktu Ghisa menyetujui ajakan Anta, Ghisa melupakan kalau besar kemungkinan Anta tak sendiri dirumahnya.

Ghisa lupa kalau Anta juga punya ibu, dan hal yang membuat Ghisa gugup adalah nanti bagaimana penilaian keluarga Anta terhadap dia yang mendatangi rumah cowok. Apa Ghisa akan di cap cewek gatel? Nakal?

Pasalnya dia bukan siapa-siapa. Harusnya Ghisa mengajak Bella tadi.

Ponselnya berdering membuat Ghisa sedikit terlonjak. Nama Anta tertera disana, dia mengembungkan pipinya sebelum menghembuskan nafasnya kasar.

"Halo?"

"Ghisa, lo dimana? Gak nyasar kan? Harusnya tadi gue jemput aja" cerocosan Anta langsung diterimanya.

"Gue... gue udah didepan rumah lo. No 72 bener kan?" Ghisa melihat nomor rumah yang tertera disisi dinding di sebelahnya.

"Tunggu bentar"

Sebelum telepon benar-benar tertutup Ghisa bisa mendengarkan suara pintu yang dibuka dan kaki yang berlari menuruni tangga. Sampai di beberapa menit kemudian Ghisa bisa melihat sosok Anta yang berlari di dalam sana. Anta membuka pintu gerbang kecil di sisi kanan sana.

"Kenapa gak mencet bel sih?" kesal nya langsung.

"Lupa" sahut Ghisa singkat.

Waktu melewati gerbang dan masuk kedalam rumah Anta tingkat kegugupan Ghisa bertambah. Mungkin karena ini pengalaman pertamanya, dan melihat siapa yang dikunjunginya kini pastinya menambah sensasi tegang didirinya.

Entah bagaimana reaksi Bella kalau tahu dirinya berani kerumah pangerannya ini.

Atau mungkin Kinanti yang kemarin melabraknya?

Ghisa sampai pening memikirkannya. Kalau saja bukan Anta yang bersuara mungkin Ghisa gak akan tersadar. "Itu...buat gue?" tanyanya menunjuk keranjang buah ditangan Ghisa.

"Eh, iya. Ini buat lo, sorry gak bawa apa-apa" Senyum lebar terlihat dibibir Anta setelahnya. "Kan gue udah bilang kalo lo bawa diri sendiri doang juga gak papa"

A G H I S ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang