(!) Typo bertebaran
(: Vote - komen :)
Jaemin sibuk menyiapkan sarapan pagi, membawa sepanci sayur sup ke meja makan juga beberapa lauk pauk lainnya dan nasi yang sudah berada di meja makan.
"Sarapan dulu mas" katanya sambil menuangkan nasi ke piring milik Jeno.
Yang lebih tua membenarkan dasi nya sebelum duduk di kursi tepat dihadapan Jaemin.
"Kamu gak ngampus?" tanya Jeno yang melihat Jaemin masih mengenakan pakaian santai.
Jaemin menggeleng "Libur mas"
"Berarti hari ini dirumah aja?"
"Aku mau main sama Haechan, dia udah janji mau traktir starbucks" jawabnya sumringah.
Beda dengan Jaemin, wajah Jeno justru terlihat tidak senang.
"Ngapain, kan sudah mas bilang mas gak suka kamu main sama dia."
"Cuma temen lho mas, lagian Haechan udah lama main sama aku masa tiba-tiba aku menjauh"
"Dia itu bukan teman, dia suka sama kamu!"
"Nggak lah mas, udah ya jangan mikir aneh-aneh... nana sayang nya sama mas jeno, posisi Haechan cuma teman nana."
"Tetep nggak boleh, kamu milik mas seutuhnya kalau saya bilang nggak ya nggak!" bentak Jeno.
Jaemin membuang arah pandangnya, takut sekedar menatap kedua mata Jeno yang menatap mata Jaemin dengan tajam.
"Kenapa diam, kamu gak suka mas larang?"
"Suka kok, cepetan makannya mas udah siang"
Jeno memakan sarapannya dengan lahap, masakan Jaemin memang nggak pernah mengecewakan.
Selesai makan Jeno pamit untuk bekerja, Jaemin mengikuti Jeno hingga pintu utama.
Jaemin yang berdiri dibelakang Jeno terkejut ketika Jeno tiba-tiba berbalik badan sampai wajah Jaemin hampir membentur wajah Jeno yang tinggi nya hanya beda beberapa senti saja.
"Kenapa mas?"
Jeno memegang kedua bahu Jaemin, menatap mata nya dalam seolah menekankan suatu hal.
"Jangan kemana-mana ya?"
Jaemin mengangguk lalu memeluk pinggang Jeno, menempelkan pipi nya di dada Jeno, matanya terpejam.
Haruskah Jaemin tak bertemu Haechan hari ini?
Jeno tersenyum, mengelus kepala Jaemin gemas, mencium rambut Jaemin dan menghirup aroma shampo laki-laki yang lebih muda tersebut yang kini menjadi candunya.
(*)
Jaemin menatap layar ponselnya yang berdering menampilkan nama Haechan disana, perasaannya bimbang antara mengikuti kata suami nya atau ia pergi saja, toh Haechan sekedar teman lagian sudah beberapa tahun Jaemin berteman dengan Haechan.
Jeno lagi bekerja, nggak mungkin tau kan kalau Jaemin pergi bersama Haechan? lagian cuma nongkrong beli minuman, nggak ada salahnya.
Kali ini Jaemin mau mengikuti kata hatinya saja.
Jaemin bukan selingkuh, ia hanya bermain dengan seorang teman. tolong beri tahu Jeno!
Kini Jaemin sudah berada di starbucks dengan Haechan yang sudah misuh-misuh karna menunggu Jaemin selama kurang lebih 1 jam "Maaf kali, tadi beresin rumah dulu" ucap Jaemin.
Haechan berdecih "Suami doang pengusaha, masa gak mampu nyewa pembantu" ejek Haechan.
"Jeno nggak suka ada orang asing dirumahnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband | Nomin (Complete)
Fanfiction"Tapi cowok yang bakal jadi suami nana, dia baik kan?" "Nana nggak masalah menikah dengan pilihan bunda dan ayah selama orang itu baik sama nana!!" Barbeque_ start : 20 march 2021 end : -