31. finally

45K 3K 229
                                    

Dikediaman Jaemin dan Jeno, Kedua anak kembar yang sudah beranjak remaja itu memasuki mansion dengan seragam sekolah yang sudah berantakan.

"Jisung, Chenle!!! kenapa pulang-pulang wajah kalian gak enak diliat gitu, berantem lagi?" Tanya Jaemin yang baru saja selesai membuat cupcake ala-ala.

Kedua anak yang sudah menginjak usia 15 tahun, memang sering kali adu mulut atau memiliki perselisihan tapi jauh dari itu keduanya saling sayang kok.

Chenle melipat kedua tangannya didepan dada, menghempaskan diri di sofa.

"Jisung gak mau panggil aku abang!!!" kesalnya.

Jisung membulatkan mata nya lalu ikut duduk disamping Chenle sambil kedua tangannya terbuka seolah berkata 'ngapain gue harus manggil lo abang'

"Kamu tuh cuma keluar beberapa menit lebih dulu, kita sepantaran bodoh. Tanggal, hari, bulan, dan tahun aja kita sama"

"Tapi aku tetap abang, apa susahnya sih?"

"Gak bisa lah, kita kembar. Ibun tolong dong masa cuma gara-gara aku gak panggil Chenle, abang. Dia pukul aku!"

Chenle menatap Jisung kesal "Aku gak pukul kamu, jangan berlebihan!"

"Tapi dorong aku!!"

"Gak, jangan ngada-ngada ya Jisung!"

Jaemin menghela nafas melihat keributan yang menurutnya gak seharusnya diributkan.

Jaemin segera menengahi dengan duduk ditengah-tengah Chenle dan Jisung.

"Kalian ini, sehari aja gak ada yang diributin gak bisa ya???" omel Jaemin, menatap jengah pada kedua anaknya bergantian.

Chenle tidak menjawab, ia cuma menghela nafas sambil membuang muka.

"Ayo maafan" titah Jaemin.

Chenle berdecih, begitupun dengan Jisung.

"Adek ayo minta maaf sama abangnya" Jaemin menarik tangan Jisung untuk bersalaman dengan Chenle.

"Maafin Jisung" ucap Jisung.

Jaemin menatap Chenle untuk memastikan anaknya itu mau memaafkan.

"Panggil abang dulu!!!" Chenle dengan kepala batu nya.

Jisung yang ditatap horor oleh Jaemin mau gak mau menuruti mau nya Chenle.

"Maafin Jisung, abang"

Sederhana, Chenle langsung melebarkan senyumnya dan memeluk Jisung "Gitu kan enak" kata Chenle.

Jisung langsung tertawa gemas melihat tingkah Chenle yang menggemaskan, Chenle lebih seperti adik menurut Jisung makanya ia gak mau panggil Chenle dengan embel-embel abang.

"Nah akur gitu kan enak diliat, udahan pelukannya, mending cicipin cupcake buatan ibun. Sini cepet ke dapur" Jaemin yang masih memakai apron langsung berjalan menuju dapur dimana cupcake nya sudah jadi.

Chenle dan Jisung mengikuti dari belakang.

"Ayah pulang kapan bun?" Chenle bertanya.

"Sore kayak biasa"

"Besok kan weekend, jalan-jalan yuk bun?" Jisung menambahi.

"Mau kemana sih?" tanya Jaemin "Eh itu gimana cupcake buatan ibun enak gak?"

Jisung mengacungi dua jempol "Gak diragukan buatan ibun mah pasti juara" pujinya membuat Jaemin tertawa renyah mendengar pujian dari mulut anaknya.

"Enak bun" ucap Chenle.

Jaemin menepuk kepala kedua anaknya gemas "Sebagai hadiah karna muji cupcake ibun, ayok liburan... kita tungguh ayah pulang ya"

My Husband | Nomin (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang