8. say yes

42.8K 4.5K 519
                                    

Hari ini Jeno libur, jadi ia berniat mengajak Jaemin ke SNQ alias Surabaya North Quay, mau ajak jalan-jalan sekalian bicara dari hati ke hati.

Jeno mau kenal lebih jauh diri Jaemin, ia juga ingin memberitau masa lalu nya, mungkin? atau tidak untuk sekarang.

SNQ buka jam setengah dua belas siang jadi Jeno bisa bersantai dulu di kamar hotelnya.

Jaemin tadi ijin pergi keluar bersama Jungwoo lalu pulang-pulang sudah membawa satu plastik berisi J.co.

"Ini buat mas, suka j.co nggak?" tanya Jaemin lantas ikut duduk disamping Jeno yang sedang menonton acara televisi yang menyiarkan berita terkini.

Jeno mengangguk.

"Dimakan mas, tadi lagi promo beli satu gratis satu nah jungwoo beli terus gratisannya ini buat aku." jelas Jaemin dengan semangat.

Jeno cuma ngangguk-ngangguk, dia juga nggak tau kenapa agak kurang suka lihat Jaemin terlalu dekat dengan cowok bernama Jungwoo itu.

Apalagi saat malam dimana Jungwoo nge chat Jeno pakai ponsel Jaemin.

Yang dimana isinya seolah Jungwoo menyukai Jaemin dan siap kapan saja untuk merebut Jaemin darinya.

"Kamu kenapa sedekat itu sama Jungwoo? kalian baru kenal kan?"

"Iya, tapi dia baik kok makanya nana senang berteman sama Jungwoo."

"Yakin cuma teman?"

Jaemin tersenyum kecil "Mas cemburu ya?" Goda nya sambil menunjuk-nunjuk tepat didepan wajah Jeno yang kini sudah memundurkan kepala nya.

"Saya cemburu? Nggak dulu!" kata nya dengan datar lalu beranjak menuju lemari pakaian "Ayo ganti baju, udah jam sebelas."

Jaemin pun menuruti kemauan Jeno, bergegas berganti pakaian yang lebih layak untuk dipakai keluar.

Mereka berdua pun sampai di SNQ dan Jaemin dengan semangat langsung turun dari mobil dan menatap takjub tempat yang memang belum pernah ia kunjungi tersebut.

Mereka pun melangkah masuk untuk mencari cafe terlebih dulu.

Hening, tidak ada yang bersuara karna sibuk dengan segala pikiran masing-masing.

Lantas Jaemin tersenyum dan dengan tekadnya ia menyelipkan jari jemari nya diantara jemari Jeno, kini saling bertautan.

Jeno terkejut bahkan sempat menoleh sebentar namun wajahnya tetap datar, ia tidak melepaskan tautan jemarinya. Membiarkan apa yang Jaemin lakukan tersebut.

"Makasih ya mas" ujar Jaemin sambil sedikit mendongak untuk bisa melihat wajah Jeno yang tinggi badannya lebih dari tubuh Jaemin.

"untuk?"

"Makasih udah ajak nana kesini, dari awal aku injak surabaya yang aku kunjungi cuma starbucks, mcd, kampusnya jungwoo, ya sampai bosen." Jaemin mempoutkan bibirnya mengingat ia yang tidak tau tempat-tempat indah disurabaya.

Jeno menatap Jaemin tak suka "Ngapain ke kampus Jungwoo?" tanyanya ketus.

"Main dong, sekalian dikenalin gimana system univ nya dan ternyata bagus banget mas... nambah relasi juga kan." jelas Jaemin dengan semangat, dan Jeno cuma mengangguk paham.

Nggak tau kenapa ia sangat risih dengan Jaemin yang selalu membawa-bawa nama Jungwoo.

Mau dibilang cemburu tapi Jeno masih belum yakin dengan perasaannya sendiri, ia takut.

Mereka pun tiba di sebuah cafe dengan nuansa serba kuning, sebenarnya Jeno nggak merekomendasikan tempat itu karna tempatnya terlalu cute dan nggak cocok dengannya tapi Jaemin memaksa dan bahkan merengek agar pergi kesana yang akhirnya Jeno pasrah saja.

My Husband | Nomin (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang