15. drive night

38.4K 3.7K 398
                                    

Sesuai janji nya, Jeno mengajak Jaemin berkeliling kota malam itu tak lupa memesan makanan untuk mengganjal perut selama diperjalanan.

Gaya nya sudah seperti akan pergi jauh padahal hanya putar-putar tanpa arah tujuan, hanya menikmati pemandangan kota malam yang terlihat sedikit sepi.

"Mas!" Panggil Jaemin.

Jeno mengalihkan atensi nya sebentar kesamping sebelum kembali fokus pada jalanan didepannya.

"Kalau nana kerja part time di perusahaan mas, bisa gak??"

"Ngapain kerja, mas bisa penuhi kebutuhan kamu. Kamu mau apa emang?"

Jaemin menggeleng "Cuma mau punya pengalaman aja, kalau gak boleh ya gapapa nanti nana coba cari ditempat lain"

"Siapa bilang gak boleh? nanti kalau kuliah kamu lagi senggang hubungi mas aja."

"Bener mas?" ujar Jaemin untuk memastikan, duduknya bergeser sedikit kesamping untuk menatap Jeno dengan leluasa bahkan matanya sangat berbinar dan kedua tangannya bertautan dibawah dagu seolah meminta permohonan.

Jeno yang menangkap tingkah menggemaskan Jaemin dari ujung mata nya hanya bisa terkekeh, satu tangannya beralih mengusap pucuk kepala Jaemin yang sontak membuat Jaemin tersenyum malu-malu, hati nya berdesir hanya dengan sentuhan seperti itu.

"Kan sudah mas bilang, everything for you nana" jawabnya tegas.

Jangan tanya hati Jaemin, ia sudah nggak waras kayaknya.

Kenapa bisa hanya dengan tindakkan kecil dan sifat tegasnya membuat Jaemin hanyut, wibawa dan aura seorang pimpinan sangat beda rupanya.

Jeno benar-benar sudah jatuh kah kedalam hati Jaemin?

"Mas Jeno"

"Iya sayang?"

Jaemin benar-benar kehilangan akal, Jeno kenapa bisa jadi sesoft ini dihadapan Jaemin?

Ini beneran Jeno kah? Jaemin harus bersyukur kalau Jeno sudah mencintai nya. Semoga saja kedepannya akan terus seperti ini, hanya Jeno dengan segala kata manisnya bukan Jeno yang dulu, Jeno dengan segala kata kasarnya.

Jaemin mengambil sepotong friench fries dan menyodorkannya pada Jeno yang sedang menyetir, dengan senang hati Jeno membuka mulut dan menerima suapan dari Jaemin.

"Mas bahagia kerja di perusahaan?"

Tidak langsung menjawab Jeno nampak sedikit berfikir "Kayaknya sih iya, bahagia ataupun enggak itu suatu keharusan bukan?"

Jaemin menggeleng "Bukan itu maksudnya, nana pengen mas kerja dengan perasaan yang baik, juga suasana hati yang baik karna sesulit apapun pekerjaan kalau kita nya senang pasti bakal kerasa ringan, nana bukan ngajarin mas tapi nana cuma mau liat mas senang menjalani hari-hari mas termasuk dalam pekerjaan juga"

Tau gak apa arti cinta? bukan soal memiliki, bukan soal rasa yang saling berbalas, tapi cinta adalah rasa dimana ketika kita merasa senang melihat orang yang kita cintai itu bahagia, juga akan merasa sedih ketika orang yang kita cintai itu sedih.

(Ini teori author sih, ketika mencintai member dream😅🙈 oke skip)

Jeno mengangguk, kedua sudut bibirnya tertarik keatas mengulum sebuah senyuman.

"Kenapa sih kamu mau menerima perjodohan ini?"

Sebenarnya pertanyaan ini sudah lama ada namun Jeno baru berani menanyakan hal ini, mungkin karna waktu nya pas?

Jaemin kembali menyuapkan satu kentang goreng ke mulut Jeno, ia menatap wajah Jeno yang fokus menyetir dengan kecepatan pelan.

"Menuruti kemauan ayah dan bunda nana"

My Husband | Nomin (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang