"Tapi cowok yang bakal jadi suami nana, dia baik kan?"
"Nana nggak masalah menikah dengan pilihan bunda dan ayah selama orang itu baik sama nana!!"
Barbeque_
start : 20 march 2021
end : -
Jeno buru-buru beranjak dari sana setelah membaca pesan dari Yoona.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jen, mau kemana?" tanya Clarissa yang terkejut karna Jeno tiba-tiba berdiri dengan raut panik.
"Maaf Clarissa, istri saya masuk rumah sakit"
Jeno langsung lari menuju parkiran, Clarissa menatap bingung laki-laki yang begitu ketar-ketir setelah membaca pesan.
Jeno merutuki kebodohannya, kenapa ia bisa melupakan Jaemin dan meninggalkan cowok manis itu sendirian.
Jeno harap Jaemin tidak melihat dirinya bersama Clarissa tadi.
Selama perjalanan menuju rumah sakit, Jeno banyak berfikir. seharusnya ia tidak meninggalkan Jaemin dan pergi bersama Clarissa walaupun niat gadis itu meluruskan kesalah pahaman tetapi semua nya salah, tidak seharusnya mereka seperti tadi.
Tidak semestinya Jeno bimbang ketika gadis itu menatapnya penuh harap.
"Gimana keadaan Jaemin, bun?" tanya Jeno ketika sampai disana.
Yoona mengusap punggung lelaki jakung itu dengan harapan Jeno tidak terlalu khawatir padahal tanpa Yoona tau penyebab Jaemin kambuh adalah Jeno.
"Bentar lagi juga sadar kok, dia tadi kecapean aja kayaknya..." Yoona menjeda ucapannya, menepuk bahu Jeno pelan "Aneh banget tadi nana pulang muka nya kusut banget, kalian bertengkar ya?" tanyanya yang tentu membuat Jeno terdiam.
Jaemin melihatnya kah???
(*)
Yoona meninggalkan Jeno dan Jaemin berdua ketika cowok manis yang terbaring lemah itu telah sadar.
Jeno duduk disamping brankar sang istri namun Jaemin sama sekali tidak menatap Jeno, ia malah membuang muka gusar.
Rasanya Jaemin terlalu sakit.
Bagaimana tidak ketika laki-laki yang dicintai tanpa sepengetahuan nya lebih memilih pergi dengan wanita lain dan meninggalkannya seorang diri tanpa kabar apapun yang membuat Jaemin merasa sangat bodoh.
"Adek???" Jeno menggenggam tangan Jaemin yang tertancap selang infus "Maafin mas, tadi pasti takut karna mas gak ada ya, maafin mas!" Jeno membenarkan posisi kepala Jaemin agar menatapnya namun betapa terkejut Jeno ketika melihat ekspresi datar dengan tatapan kosong pada wajah Jaemin.
"Cinta memang gak bisa dipaksa ya, mas kalau memang belum bisa berdamai dengan masa lalu silahkan selesaikan, kayaknya aku yang terlalu banyak berharap ya? nyatanya hati mas masih belum menerima aku" Jaemin melepas genggaman Jeno, tatapnya masih sama kosong.
"Kalau mau cerai, aku siap."
Hati Jeno mencelos, ia langsung memeluk tubuh Jaemin yang kini malah tak sanggup menahan tangisnya, hancur sudah pertahanan Jaemin yang pura-pura kuat.