7

91 15 43
                                    

Semenjak Karin dan Aya pergi ke ruang tengah, Ricko memutuskan mengajak Devan berburu hewan dihutan. Dan mereka kembali saat hari menjelang siang. Sekitar 3-4 jam mereka berburu.

"Dev, kakak mau ke kamar Karin mau liat keadaannya"-Ricko.

Saat masuk ke dalam rumah tanpa sengaja Ricko melihat Karin sedang memasak dan Aya yang sedang menunggu dimeja pantri. Tujuan awal ingin melihat keadaan Karin pun ia urungkan karna ada Aya. Kini yang bisa dilakukannya hanya berharap.

1 bulan berlalu semua berjalan normal seperti biasanya. Aya dan Devan telah kembali ke kota. Karin menjalani hari-harinya yang penuh kebosanan. Rasa sayangnya pada Ricko juga semakin besar.

Bahkan ia juga tidak pernah menolak ciuman yang dilontarkan Ricko. Dan aya juga sudah tidak takut lagi dengan 2 vampir bersaudara.

"Ricko aku ingin bicara sebentar denganmu"-Karin.

"Bicara saja aku akan mendengarkannya"-Ricko.

"Aku tidak tau apa sebutannya, tapi setiap kali aku berdekatan denganmu jantungku selalu berdetak kencang. Begitu juga saat kau menciumku"-Karin.

Tiba-tiba Ricko tersenyum jail, terlintas ide dikepalanya untuk menakut nakuti Karin. Ia segera mendekat ke arah Karin dan bersikap seperti pria hidung belang.

Tatapannya sedikit tajam agar meyakinkan. Karin sangat ketakutan akan perubahan sikap Ricko. Ia mundur perlahan dan Ricko semakin mendekat. Hingga gadis itu terbaring diranjang. Ricko menindih tubuh Karin, kemudian mendekatkan wajahnya.

"R-Rick kamu mau apa?"-Karin.

Ricko tidak menjawab didalam hatinya merasa senang membuat Karin ketakutan. Suara detak jantung kian terdengar makin kencang. Dahi dan hidung mereka sudah bersentuhan.

Karin memejamkam matanya saat Ricko mulai mencium bibirnya. Semakin lama ciuman mereka srmakin panas. Saat bibir Karin terbuka, Ricko langsung memasukkan lidahnya. Menjelajah ke dalam tidak mau melewatkan sedikit pun. Kemudian turun ke leher dan menciptakan tanda kemerahan.

Lama mereka berada dalam posisi seperti itu. Hingga akhirnya terjadilah mereka bercinta.

***

Berkumpul sambil menikmati minuman adalah hal yang paling menyenangkan. Ditempat seperti biasanya bawahan Arga mengobrol tentang hasil pekerjaan mereka. Ditemani segelas darah segar pada masing-masing orang. Anggap saja ini hari libur bagi mereka setelah kejadian bulan purnama. Sesekali tercium bau darah suci.

"Hei apa kalian mencium sesuatu?"-Exo.

"Aku tidak mencium apapun. Memangnya ada apa?"-Adi.

"Aku mencium bau darah suci tak jauh dari sini"-Exo.

"Haha apa kau bercanda 😂. Dari tadi kan kita memang menikmati darah"-Rangga.

"Aku serius. Kalau tidak percaya ayo ikut aku. Aroma ini asalnya dari depan rumah" Exo mulai geram akan sahabatnya ini.

Bukan hanya Rangga tapi semuanya juga mengikuti Exo. Baunya memang masih samar-samar tapi penciuman Exo tidak terganggu sama sekali. Yang lain bahkan tidak bisa mencium bau darah suci. Exo membuka pintu ruang utama.

"Karin, kamu kesini sendiri? Dimana Ricko?" Tanya Exo bertubi-tubi.

Sebelumnya Karin sempat ragu untuk datang ke kediaman Arga. Tapi saat sampai disini ia malah dihujani dengan pertanyaan.

"Hai aku kesini bersama bi ani. Ricko sedang melatih kemampuannya. Darimana kau tau aku datang kesini?" Karin berbalik heran.

"Biar aku jelaskan didalam. Kau mau minum apa biar mereka yang membuatkan" sambil menunjuk 3 orang, yang satu berdiri dan yang lain duduk disofa.

My Husband Is a Vampir [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang