Karin datang menghampiri Ricko yang sedang membaca buku. Tanpa sepatah kata pun Ricko juga tahu bahwa dirinya yang menghampiri. Ricko menyudahi aktifitasnya.
"Kenapa belum tidur? Inikan sudah malam, tidak baik buat ibu hamil"-Ricko.
"Aku pengennya ditemenin sama kamu"-Karin.
"Bagaimana dengan perutmu? Apa masih sakit?-Ricko. "Tidak lagi" menggeleng kecil.
***
Tengah malam Karin terbangun dan ingin ke toilet. Tapi saat kembali ia melihat sekelebat bayangan. Ricko masih tertidur, bahkan sangat pulas.
Apakah Devan? Ah tidak mungkin itu Devan. Untuk apa dia ke sini? Karin mengecek apa yang ada dibalik gorden.
(😆 Author tidak tau namanya gorden atau hordeng. Intinya ini yang dipakai buat nutup jendela. Kata temen sih namanya 'hordeng')
Dan memastikan tidak ada siapa-siapa diluar rumah.
'SREETT'
Tiba-tiba saja muncul sosok berbaju serba hitam dihadapan Karin.
"HAH" (ANGGEP AJA SUARA ORANG KAGET)
untung saja Karin bisa mengontrol suaranya."Siapa kau?"-Karin.
"Nona manis aku vampir yang kelaparan. Boleh aku meminta sedikit makanan" ucapnya sambil berbisik.
"Tapi aku tidak punya stok darah"-Karin.
"Kalau begitu berikan saja darahmu" ucap sosok berbaju hitam.
"Tidak akan! Darah ini hanya untuk suamiku"-Karin.
Sedangkan Ricko terbangun karna mendengar suara berisik. Ia melihat Karin sedang berdebat dengan sosok misterius dijendela. Saat tangan Karin ditarik ia langsung beranjak menyelamatkannya.
"Jangan macam-macam kau dasar pengecut" Ricko langsung menendang sosok misteruis itu.
"Kau tetap disini aku akan segera kembali, jangan lupa kunci pintu dan jendela agar aman" kemudian langsung pergi.
***
Terjadi pertengkaran yang sengit antara Ricko dan sosok tadi. Keduanya bertarung ditengah hutan.
"Kau! Kalau kau berani tunjukkan wajahmu"-Ricko.
"Hei jangan marah-marah dulu kau pasti mengenali suaraku kan" ucap sosok misterius.
"Suara ini aku seperti pernah mendengarnya, tapi dimana?" Ucap Ricko dalam hati.
"Jack? Kau kembali? Kali ini aku tidak akan membiarkanmu lolos"-Ricko.
"Coba saja kalau bisa"-Jack. Mereka kembali bertarung.
***
Karin sedari tadi terus mondar mandir.
Mengkhawatirkan Ricko yang tak kunjung pulang. Jam menunjukkan pukul 01.00 malam. Semoga tidak terjadi apa-apa sama Ricko.Semoga saja Ricko pulang dengan selamat. Gelap, pandangan Karin menggelap. Ada yang menutup kedua matanya.
"Rick aku tau itu kamu"-Karin.
"Tadinya aku pengen kasih kamu kejutan. Tapi ngga jadi karna kamu udah tau"-Ricko.
"Kamu baik-baik aja kan? Gak ada yang terluka kan?" Sambil mengecek tubuh Ricko dan meraba seluruh tubuhnya.
"Akh!!!" Pekiknya saat luka bakarnya tersentuh.
"Kenapa? Apa ada yang sakit?"-Karin.
Ada luka bakar dibagian leher Ricko. Luka ini cukup parah dan dalam. Ini terjadi saat Ricko akan melempar kayu yang terbakar, percikannya mengenai lehernya.
"Denger-denger vampir bisa sembuh jika minum darah"-Karin.
"Jangan bilang kalo kamu mau maksa aku buat minum darah kamu"-Ricko.
"Ayolah Rick ini bukan aku yang minta, tapi baby kita" memasang wajah memelas.
Dengan terpaksa Ricko mengeluarkan taringnya dan mulai menghisap darah Karin. Sebenarnya Ricko tidak tega karna Karin sedang hamil. Ricko sudah selesai dengan kegiatannya, bertepatan dengan itu Karin mulai merasa sakit diperutnya.
Bersambung.................
___________________________________
Chapternya mulai ada konflik, tapi ini konflik ringan kok. Authornya gak bisa bikin konflik berat. Hehe
Jangan lupa vote+komen. See you next time. Bye~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is a Vampir [COMPLETE]✔
Short StoryAwlanya ia tidak percaya dengan adanya makhluk mitologi. Namanya adalah Karin gadis berusia 18 tahun yang baru saja lulus sekolah. Ia tinggal bersama adik perempuannya yang masih kecil. Suatu saat ia ditimpa sebuah kejadian yang tak pernah ia bayang...