14 (Part 2)

33 9 3
                                    

"Kak udah kak, hentikan" Devan terus saja memukul Roy tanpa ampun.

"Dengerin dulu penjelasan Roy" ucapan Aya tetap tak dihiraukan Devan.

Terpaksa Aya berdiri ditengah-tengah Devan dan Roy. Karna dipenuhi amarah, Devan pun memukul Aya. Disaat itu juga Devan langsung tersadar. Sedangkan Roy, ia hanya bisa pasrah dipukul habis-habisan.

"Aya, kamu ngga apa-apa? Maaf tadi aku dipenuhi amarah"-Devan. "Aku terpaksa ngelakuin ini, kalo ngga kakak ngga akan berhenti berkelahi"-Aya.

"Aya dia itu vampir jahat, dia baik-baikin kamu pasti ada apa-apanya"-Devan.

"Mungkin dimata Devan aku memang vampir jahat yang akan terus melukai manusia. Aku pergi dulu" Roy kemudian melesat.

🍃

Karin terbangun ditempat yang menurutnya asing. Ini bukan dirumahnya, ia baru menyadari tangan dan kakinya terikat.

Dimana ia sekarang dan siapa yang melakukan ini semua? Tirai jendela terbuka, dan diluar sangat gelap menunjukkan hari sudah malam.

Karin berusaha melepas ikatan ditangannya, sayangnya ikatan itu terlalu kuat. Jack masuk tanpa disadari Karin.

"Percuma kau berusaha, itu akan sia-sia" sambil berjongkok.

Posisi Karin saat ini adalah duduk dilantai sambil bersandar diranjang. Perlahan Jack mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Karin, sambil memegang dagu Karin. Ia membisikkan sesuatu dan.......
.
.
.
.
.

🍃

Ricko mencari Karin hingga ke penjuru rumah. Ia juga sudah menanyakan kepada seluruh pelayan yang ada dirumah. Tapi Karin tetap tak ditemukan.

Ricko juga sudah bertanya pada Devan tetapi Karin tetap tak ada. Alhasil Devan malah ikutan panik. Tadi siang setelah pulang dari tempat latihan, Ricko sudah mencarinya diseluruh kota Karin tetap tak ditemukan.

Bahkan penciumannya tidak bekerja sama sekali. "Karin kamu dimana sih?" Ricko menjambak rambutnya frustasi.

Ricko dan Devan mencari Karin bersama-sama. Intinya siapapun yang menyembunyikan Karin atau yang menculik Karin, pasti bukan vampir sembarangan.

"Sebaiknya kita istirahat dulu, besok baru lanjut lagi nyari kak Karinnya" tutur Devan pelan.

🍃

Tanda kissmark tercipta sangat banyak dileher Karin. Jangan lupakan bibirnya yang tak luput dari serangan Jack.

"Hiks...hiks kenapa semua ini terjadi padaku hiks..." karna kelelahan Karin pun tertidur.

Pagi hari tiba Jack datang membawa makanan. Ia tersenyum melihat wajah Karin yang cemberut. Posisi karin sudah tak terikat lagi, ia juga berada diatas ranjang.

"Makanlah! Malam ini adalah bulan purnama. Jadi bersiaplah untuk dijadikan tumbal"-Jack.

Bukankah bulan purnama sudah terjadi sekitar 1 tahun yang lalu?"-karin.

"Memang saat itu adalah puncak malam bulan purnama yang terjadi 100 tahun sekali. Walaupun sekarang bukan puncaknya, itu akan tetap membuatku menjadi kuat"-Jack.

"Ricko, aku harap kamu cepet dateng buat nyelametin aku" ucap Karin dalam hati.

"Jangan pernah berharap bisa keluar dari sini"-Jack.

Setelah mengatakan kalimat ancaman Jack langsung pergi mengunci kamar yang ditempati Karin.

Kenapa vampir jahat itu bisa tau apa yang ada dipikirannya. Harapannya pupus sudah, rencananya akan kabur sudah diketahui.

🍃

"Seharian ini kita sudah mencarinya diseluruh kota juga hu....tan. Iya hutan, ada satu hutan yang belum diselidiki"-Ricko.

Devan sangat kebingungan ada apa dengan kakaknya sehingga moodnya berubah drastis.

Bersambung..............

___________________________________

Ternyata memaksa otak buat nulis itu, hasilnya nggak akan bagus. Alurnya akan jadi berantakan.

Saya berharap cerita ini segera tamat. Walaupun ngga ada yang baca, saya akan tetap menyelesaikannya.

Silahkan untuk vote+komennya. Dan bertemu lagi dichapter selanjutnya.

My Husband Is a Vampir [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang