1 bulan berlalu. Perut Karin semakin membesar, sekarang sudah mencapai usia kehamilannya yang ke sembilan. Tubuh Karin juga semakin kurus.
Pagi itu sehabis beres-beres rumah Karin merasakan perutnya sakit. Padahal Karin tidak memikirkan apapun.
Dan disaat seperti ini Ricko malah tidak ada disampingnya. Bahkan untuk bersuara saja ia tidak mampu, apalagi berteriak.
Kebetulan ada bi Ani yang baru masuk rumah. Karin langsung memanggilnya dengan sekuat tenaga. Bi Ani baru saja menyiram bunga dihalaman depan.
"Bi... Bi Ani" karna pendengaran vampir cukup tajam, jadi selemah apapun Karin memanggil, Bi Ani bisa mendengarnya.
Bi Ani segera menolong Karin, ketika melihatnya terduduk dilantai.
"Nyonya kenapa bisa ada disini?"-Bi Ani.
"Bi tolong perutku sakit sekali"-Karin. Bi Ani membantu Karin duduk disofa kemudian mengabari Ricko.
🍃
Sesampainya dirumah sakit, Ricko harus menunggu lama didepan ruang operasi. Terlihat Devan dan Aya berlari menuju ke arah Ricko denga raut wajah cemas.
"Bagaimana hasilnya kak"-Aya.
"Belum ada kabar dari dokter"-Ricko.
Kekhawatiran Ricko semakin memuncak. Kehamilan Karin sudah sembilan bulan, dan dia bisa melahirkan kapan pun.
Dari informasi buku yang dibacanya, banyak manusia yang tidak selamat setelah melahirkan bayi vampir. Hanya sebagian kecil yang mampu bertahan.
Dari dalam ruang operasi terdengar suara tangisan bayi. Ricko, Devan dan Aya segera masuk ke dalam untuk melihat kondisi Karin.
***
"Selamat ya pak, bu. Bayinya perempuan. Saya akan membersihkannya dulu"-suster.
"Rick aku berhasil melahirkan anak kita" ucap Karin lemah, matanya sayu dan bibirnya pucat.
"Sayang, apa boleh aku memberinya nama 'Emy'?"-Ricko.
"Iya, itu nama yang bagus. Rasanya aku sangat lelah, aku ingin istirahat untuk selamanya"-Karin.
"Apa yang kau katakan" Ricko tau apa yang dimaksud Karin.
"Kita akan terus bersama. Merawat dan membesarkan anak kita bersama" air mata Ricko mulai mengalir.
Rasanya baru kemarin ia bertemu Karin. Tapi sekarang Karin akan meninggalkannya. Devan dan Aya juga ikut meneteskan air mata.
"Rick aku sudah tidak kuat lagi. Biarkan aku pergi"-Karin.
"Tidak! Kumohon! Jangan tinggalkan aku sendiri!" Sambil menggenggam erat tangan Karin.
"Satu lagi Devan, Aya. Tolong bantu Ricko menjaga Emy. Sayangi dan rawat dia seperti anak kalian"-Karin.
Devan dan Aya tidak mampu berkata apa-apa. Keduanya hanya mampu mengiyakan permintaan Karin.
"Ricko aku sangat mencintaimu" perlahan mata Karin mulai menutup.
"Aku juga mencintaimu sayang. Tidurlah yang nyenyak" Ricko mencium kening Karin untuk yang terakhir kalinya. Kemudian menutup seluruh tubuh karin dengan kain putih.
Suster yang membawa Emy baru saja kembali. Dan ketika melihat ke ranjang ia langsung mengerti. Dan diberikannya bayi itu kepada Ricko.
Sejujurnya Ricko tak mau mengalami kesedihan seperti ini lagi. Namun apalah daya takdir mengatakan hal yang berbeda.
}{
Semenjak kepergian Karin Ricko sudah tidak mempunyai semangat hidup lagi.
Hari-hari yang dilaluinya terasa hampa dan kosong. Tidak ada suara candaan, rengekan, tawa dan sedih yang terdengar ditelinganya.
Bersambung.................
_________________________________________
Gimana nih akhir partnya, ngga seru ya? Authornya ngga bisa membuat part penutup.
Semoga kalian suka. Author mau nanya nih. Kira-kira bakal ada season keduanya ngga ya? Karna ini cerpen bukan novel.
Oke segitu dulu. Jangan lupa vote+komen. See you next time. Bye~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is a Vampir [COMPLETE]✔
Short StoryAwlanya ia tidak percaya dengan adanya makhluk mitologi. Namanya adalah Karin gadis berusia 18 tahun yang baru saja lulus sekolah. Ia tinggal bersama adik perempuannya yang masih kecil. Suatu saat ia ditimpa sebuah kejadian yang tak pernah ia bayang...