12. a

30 8 1
                                    

Saat ini Ricko sedang menyelidiki kasus yang tadi siang sempat mengganggunya. Ia kembali ke jalanan tempatnya menabrak seseorang. Ricko mulai memfokuskan penciumannya. Samar-samar ia mencium aroma tubuh intan, tapi ada juga aroma vampir.

Ricko mencoba mengikuti aroma yang sedikit kurang jelas ini. Hingga larut malam ia kehilangan jejak, sehingga memutuskan pulang.

"Sepertinya aku butuh bantuan Arga" gumamnya pelan, kemudian pulang. Sesampainya dirumah, Ricko melihat Karin sedang tertidur diruang tamu. Mungkin istrinya kelelahan karna menunggu kepulangannya. Jam dinding menjnjukkan pukul 12.05. Ricko segera menggendong karin ke kamar.

Pagi hari yang cerah pun tiba, karin mengerjabkan matanya beberapa kali. Disampingnya ada Ricko yang masih tertidur dengan pulas. Dirinya mulai beranjak dari tempat tidur, namun sebuah suara menghentikannya.

"Kamu mau kemana" itu suara Ricko yang masih setengah sadar.

"Aku mau ke kamar mandi"-Karin. Ricko meraih tangan Karin hingga terjatuh dan menindih dirinya. Kemudian memeluk dengan erat.

"Beri aku morning kiss" ucap Ricko sambil berbisik. "Baiklah, setelah itu jawab pertanyaanku"-Karin.

"Wah sekarang istriku mulai berani menuntut suaminya ya"-Ricko.

Pertama-tama Ricko mengecup dahi Karin agak lama. Kemudian turun ke bawah dan mulai melumat bibir soft pink. Entah berapa lama ia tidak merasakan bibir itu. Terakhir saat sebelum Karin hamil.

Kini bibir itu rasanya jauh lebih manis dan lembut. Lama Ricko melumat bibir Karin hingga sang pemilik memukul pelan dada bidang Ricko pertanda kehabisan oksigen. Ricko segera menyudahi ciumannya.

"Apa yang ingin kau tanyakan?"-Ricko. Karin beranjak dari tempat tidur dan berpindah disebelah Ricko.

"Semalam kau dimana? Aku menunggumu sampai aku tertidur"-Karin.

Ricko tidak langsung menjawab dirinya berpikir, apa jadinya Karin jika tau bahwa dirinya sedang menyelidiki kasus tentang intan.

"Aku semalam sedang ada urusan mendadak jadi tidak sempat memberitahumu"-Ricko.

"Semoga Karin tidak curiga padaku" ucap Ricko dalam hati.

"Ya sudah kalo gitu aku akan menyiapkan sarapan. Kemudian beranjak pergi.

'Fiuh' Ricko menghela napas lega. Untung saja Karin tidak curiga.

🍃

Selagi Aya masih mandi, Devan didapur menyiapkan sarapan yang dibelinya lewat online. Ia menghiasi meja makan layaknya orang yang berkencan. Ada lilin dan vas bunga yang menghiasi meja. Makanan juga telah dihidangkan. Saat Aya sampai didapur, Devan segera bersiap.

"Surprize" sambil berteriak dan merentangkan kedua tanganya. Aya terkejut sekaligus kagum dengan apa yang dilihatnya.

"Kak Devan nyiapin ini semua sendirian? Tapi ini acara apa ya? Hari ini kan bukan hari ulang tahunku"-Aya.

Devan menampakkan senyumnya menandakan bahwa ia sangat senang.

"Kamu duduk dulu nikmati hidangannya baru setelah itu kita lanjut ngobrolnya"-Devan.

Aya hanya menuruti perkataan Devan. Kemudian mulai memakan hidangannya.

Beberapa saat kemudian........

"Aya apa kamu suka dengan semua ini?"-Devan. Aya hanya mengangguk. Devan mengeluarkan 2 gelang, satunya diberikan kepada Aya.

"Aya apa kamu mau menjadi kekasihku?"



Bersambung..................

___________________________________

Setiap gambar yang kalian lihat di awal chapter itu nggak sesuai sama ceritanya. Author cuma mau kasih gambar aja biar bacanya gak bosen.

Mau minta pendapat, kira kira kalo kasih cast itu di awal, ditengah, atau di akhir Bab cerita. Tolong tulis dikolom konentar.

Pokoknya jangan lupa vote+komennya. See you next time. Bye~

My Husband Is a Vampir [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang