Chapter 16 : misunderstand?

30.7K 4.2K 394
                                    

Mohon koreksinya kalau ada typo atau tataan bahasa yang salah.

Thanks for support and love, enjoy the story.

Reminder: POV orang ketiga akan selalu menggunakan nama Joy, dan nama Calista hanya muncul pada dialog atau POV tokoh lainnya.

.

.

Joy meringis karna tidur nya harus terganggu karna sinar matahari yang menerpa wajahnya, tak berselang lama Joy menutup kepalanya dengan selimut dan mengganti posisi membelakangi sinar matahari itu.

"Wake up babe, sudah terlalu siang sekarang."

"Sepuluh menit lagi."

"Bangun dan mandi, atau mau aku mandiin ?"

Joy saat itu sedang dalam keadaan sadar dan tidak sadar, tapi ia menangkap perkataan Felix di akhir. Mata yang semula tertutup rapat itu langsung terbuka dan Joy langsung terduduk di atas kasur.

"Ck." keluh Joy saat matanya belum siap beradaptasi dengan sinar matahari.

Joy melirik Felix yang tengah memandangnya, entah itu seringai atau senyuman Joy tak mengerti dengan ekspresi wajah Felix.

"What?"

Felix menggeleng sambil tetap menatap Joy. "Aku tak menyangka saja, aku membuat banyak karya di sana."

Joy mengernyit tapi ia mengikuti arah pandang Felix, seketika Joy menarik selimut untuk menutup bagian tubuh atasnya yang terekspos. Dia tak sadar kalau ia tak mengenakan pakaian sekarang.

"Buat apa di tutup? Aku sudah melihat semuanya."

Joy langsung melempar tatapan sengit pada Felix, dan beberapa detik kemudian bantal di samping Joy melayang ke arah Felix tapi langsung di tangkap oleh sasaran.

"Kenapa kau marah? Padahal semalam kau menikmatinya."

"Pergi!"

"Oke..oke.. aku akan menunggu di luar, jangan terlalu lama mandinya."

Felix pergi sambil tersenyum tipis pada Joy, seperti menikmati wajah Joy yang menurutnya sangat lucu saat perempuan itu marah.

.

.

.

Aku menatap pantulan diri ku di depan kaca, demi apapun aku ingin menangis kali ini.

"Kenapa banyak banget!"

Aku menyentuh beberapa kiss mark yang ada di tubuh ku, bahkan di punggung ku juga ada.

Ya semalam setelah kedatangan Felix, dengan tidak tau dirinya laki-laki itu memperkosa ku.

Ya meski ini tubuh milik istrinya tapi jiwa ku yang ada di tubuh Calista. Sialnya dia menerjang ku tanpa ampun semalam.

Aku segera mencari kotak make up yang ku bawa, mencari benda cair dan padat di dalam kotak itu. Syukurlah aku membawa Corrector make up dan juga foundation yang high coverage, ku harap ini membantu.

Aku mulai memoleskan corrector berwarna hijau untuk memudarkan warna kemerahan lalu di blend dan di tutup oleh foundation. Butuh sejam buat ku menuntaskan semua kissmark yang ada di tubuh ku.

Setelah itu aku memastikan tidak ada kissmark yang terlihat.

tok..tok..

"Are you oke babe? Kenapa lama sekali di dalam?" Tanya Felix dari luar.

"Sebentar."

Aku mengambil bikini yang akan ku pakai hari ini dan juga cardigan, setelah memastikan penampilan ku oke. Aku keluar dari kamar mandi dan menyusul Felix di balkon penginapan ini.

ANTAGONIST (DALAM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang