Chapter 28 : Auction

14.4K 2.3K 87
                                    

Mohon koreksinya kalau ada typo atau tataan bahasa yang salah.

Thanks for support and love, enjoy the story.

Reminder: POV orang ketiga akan selalu menggunakan nama Joy, dan nama Calista hanya muncul pada dialog atau POV tokoh lainnya.

.

.

"gimana persiapan acaranya?" Tanya Joy di sela-sela waktu bersantainya.

"Semua sudah hampir selesai, 'barang' juga akan sampai 4 hari lagi di pelabuhan peti kemas."

"Pastikan kondisi 'barang' yang kita beli layak untuk di jual, kalau yang tidak memenuhi kualifikasi langsung habisi saja."

"Baik."

"Kau bisa pergi."

Revan sedikit membungkuk sebelum akhirnya pergi.

Joy menarik lembaran daftar nama orang-orang yang akan datang ke acara 'pelelangan' itu.

Nama yang ada di kertas putih itu bukan sepenuhnya di datangin oleh para bos, biasanya hanya kaki tangan mereka yang akan datang untuk membeli 'barang' yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Joy kembali menaruh kertas itu di atas meja bundar kecil di sampingnya.

"Ini jauh lebih indah dari yang ku bayangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini jauh lebih indah dari yang ku bayangkan."

Thomas menatap Joy dari samping, meski dari samping pun bagi Thomas Joy tetap terlihat cantik.

Joy sudah beranjak pergi dari posisi awalnya, ia sedikit berlari mendekati bibir pantai.

Di susul oleh Thomas dan juga Revan, sejenak Joy melupakan tujuannya datang ke Seberia.

"Nyonya, mohon berhati-hati anda sedang mengandung." Ujar Revan mengingatkan jika saja majikannya itu lupa sangking senangnya bermain air.

Thomas yang tak jauh dari Revan cukup terkejut.

'jadj dia sedang hamil?'

Joy sedikit kehilangan senyumannya, ia masih waras untuk tidak mencelakai bayinya.

"Dari pada kau mengoceh lebih baik fotokan aku di sini."

Revan sudah siap melangkah tapi di tahan oleh Thomas.

"Calista, biar aku yang saja yang mengambil foto untuk mu."

"Baiklah, Rev tolong kameranya kasih ke Thomas." Ujar Joy.

Revan menyerahkan kamera yang ia pegang pada Thomas.

"Tunggu sebentar."

Thomas membuka jasnya dan sepatu,kaos kakinya pun ia lepas. Lengan baju dan celananya ia gulung lebih tua tinggi, ah tidak lupa juga dasi yang masih melekat di lehernya.

ANTAGONIST (DALAM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang