Chapter 32 : Choose

11.3K 1.6K 204
                                    

Mohon koreksinya kalau ada typo atau tataan bahasa yang salah.

Thanks for support and love, enjoy the story.

Reminder: POV orang ketiga akan selalu menggunakan nama Joy, dan nama Calista hanya muncul pada dialog atau POV tokoh lainnya.
.
.
.
Di tengah paniknya Felix yang tengah mencari Joy bersama dengan Revan dan anak buahnya tiba-tiba sebuah dering telepon berbunyi, itu berasal dari telpon genggam milik Felix.

Tanpa pikir panjang Felix langsung menjawabnya.

"Halo."
"Felix."
"Calista!"

Perasaan Felix sedikit tenang saat mendengar suara Joy. "Kamu sekarang dimana? Aku jemput."

"A..aku ada di dalam bilik telpon umum, aku gak tau pastinya ini dimana. Felix I'm scared."
"Calm donw honey, kamu tunggu disana aku pasti jemput kamu."

Felix menuliskan nomor telpon umum itu dan menyerahkan kepada Yohan.

"Cari tau lokasi nomor ini," ujar Felix.
Yohan langsung bergegas melakukan tugasnya.

Felix langsung mengaktifkan rekaman panggilan. "Calista listen this baby, bilik telpon yang sekarang kamu pakai ada pintunya?"

"Ada."
"Tutup pintu itu dan kunci dari dalam," perintah Felix.
"Sudah."
"Now, ini hal buruk yang aku dan kamu sama-sama tidak mengharapkan ini bakal terjadi tapi kalau saja aku terlambat datang dan ternyata penjahat itu datang lebih dulu dari aku.."
"No! Kamu harus cepat Felix! Aku gak mau mereka nyulik aku lagi!" ucap Calista memotong ucapan Felix.
"Calista! Me too honey. Aku juga gak mau hal itu terjadi tapi ini cuma antisipasi saja oke."
"Kalau mereka datang lebih dulu dari aku kamu harus segera jelasin ciri-ciri mereka apapun yang kamu lihat honey kamu beritahu aku,"lanjut Felix.
"I see."
"Good."

Yohan membisikan sesuatu pada Felix, ia memberitahukan jika mereka sudah menemukan lokasi Joy saat ini.

"Calista, aku sudah dapat lokasimu. Wait for me oke."

Tanpa memutuskan panggilan Felix berlari ke dalam mobil di ikutin Yohan dan juga Revan yang memerintah beberapa anak buah untuk ikut bersama mereka.

"Berapa lama kita akan sampai di lokasi?" Tanya Felix pada Yohan.

"Sekitar satu jam dua puluh menit," jawab Yohan.

"Telpon si gendut Bion, suruh dia buat mengosongkan jalan utama kita harus sampai lebih cepat sebelum penculik itu menemukan Calista lagi."

Panggilan sempat terputus karena limit waktu pengguna tapi Felix langsung menelpon kembali dan langsung di angkat oleh Joy.

"Felix apa masih lama?"
"Tunggu, aku sedang dalam perjalanan."
"Fe..felix aku ngeliat mobil ke arah ku.. Felix mereka berhenti."
"FELIX!!

Terdengar suara orang yang mencoba masuk kedalam bilik tempat Joy mengamankan diri.

"TATO BULAN SABIT DAN MATAHARI DI TANGAN KIRI, LAKI-LAKI RAMBUT BLONDE MATA HIJAU!!" Teriak Joy yang kemudian suaranya hilang dan di gantikan oleh suara mobil yang membawa Joy pergi.
 
"Shit!"

Felix meremas telpon genggamnya dengan penuh emosi, ia terlambat. Harapan terakhir Felix adalah cctv di sekitar tempat terakhir Joy  di culik.

....

Felix sampai di lokasi tempat terakhir Joy berada.

"Cek cctv di sekitaran sini, kalian harus cepat atau ku pisahkan kepala dengan badan kalian," ancam Felix.

ANTAGONIST (DALAM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang