17.

389 45 10
                                    

Happy reading!!

.

.

.

"Permisi pak, nona Yang Zi sudah berada diruangannya.." ucap Xiao Zhan dengan sopan.

"Baiklah, terimakasih." jawab karyawan itu kemudian melenggang pergi. Sementara Xiao Zhan ia bergegas menuju ruangan khusus untuk para OB dan menghubungi Jimin.

"Ya, hallo?"

"Aku akan mengirim data dari sebuah flashdisk tetapi aku belum tau apa isinya."

"Flashdisk? Jika kau tidak tau isinya lalu mengapa kau mengambilnya, hyung?"

"Aku mengambil dari ruangan Yang Zi."

"Kirim padaku." 

Xiao Zhan segera memutuskan panggilan tersebut dan mulai mengirim data.

"Xiao Zhan?"

Tiba tiba suara seseorang menginterupsinya yang membuat Xiao Zhan terkejut setengah mati. Bagaimana bisa ia tidak menyadari langkah seseorang?

"Ahh, Feng Tao? K-kau sudah sadar?" tanyanya gugup. Tangannya dengan cepat menyembunyikan ponselnya dibalik punggung.

"Iya.. Aku ingin berterimakasih padamu karena telah menggantikan tugasku saat aku pingsan tadi." ujar Feng Tao tulus. "Tapi.." Feng Tao menjeda ucapannya. "Sesaat sebelum aku pingsan, aku merasa ada yang memukul tengkukku dari belakang."

Refleks, Xiao Zhan melebarkan matanya. Terkejut. 'Dia ingat?'

Xiao Zhan segera mengendalikan ekspresinya. "Apa kau menuduhku yang melakukan pemukulan itu padamu?" ucapnya lirih dengan wajah yang dibuat memelas.

"Ti-tidak bukan be-begitu. Aku tidak pernah berpikiran seperti itu tentangmu. Bukankah justru kau yang menolongku saat itu?" jawab Feng Tao merasa tidak enak.

"Tentu saja bukan aku. Mungkin memang kondisi tubuhmu yang sedang tidak fit, jadi kau kehilangan kesadaran seperti tadi." Xiao zhan mengatakan dengan setenang mungkin disertai senyum tipisnya.

'ting'

Notifikasi di ponselnya berdering menandakan data tersebut sudah berhasil terkirim. Xiao Zhan mengecek ponselnya, dengan flashdisk yang sudah ia cabut tentunya, kemudian berlagak berkirim pesan kemudian memasukkannya ke dalam saku. 

Xiao Zhan berjalan mendekati Feng Tao. "Jaga kesehatanmu. Aku akan kembali bekerja.." ucapnya sambil menepuk bahu Feng Tao dan berlalu begitu saja.

.

.

Disisi lain, terlihat Yibo dan Jungkook dalam penyamaran mereka sedang mengintai markas Black Cobra dengan jarak lumayan jauh.

"Yibo.. Cari 1 mangsa dan gunakan identitasnya untuk masuk ke markas mereka." ucap Jungkook serius tanpa melihat kearah lawan bicaranya.

"Oke." jawab Yibo singkat. 

Mereka berdua pun mulai bergerak ke arah yang berlawanan. Senyum smirk terpampang diwajah keduanya saat masing-masing melihat buruannya.

Jungkook mendekati penjaga yang sedang berpatroli dengan membawa senapan ditangannya dengan pelan, tak bersuara. Namun naas, kakinya tak sengaja menginjak sebuah ranting pohon dan membuat keberadaannya ketahuan.

The Alpha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang