09.

637 58 5
                                    

Happy Reading ~~

.

.

.

Di tengah keramaian hiruk pikuk di kota, disalah satu kafe terdapat seorang pemuda tampan, yang duduk sendirian dalam kafe tersebut. Di depannya terdapat sebuah benda kotak persegi panjang, mata tajamnya melihat layar benda tersebut dengan serius, sembari jari-jari tangannya bergerak lincah mengetikkan sesuatu pada benda tersebut.

'Ting'

Notifikasi pertanda pesan masuk di ponselnya berbunyi. Ia merogoh ponsel di saku celananya, dan membaca pesan yang dikirimkan oleh salah satu rekannya.

From : Bunny Kookie

Jimin Hyung, aku mengirimkan sebuah informasi di emailmu.

Tak lama kemudian, laptopnya berbunyi. Ia segera membuka kiriman email yang Jungkook masuk. Matanya dengan teliti membaca dan mengamati informasi tersebut. Beberapa saat kemudian, sebuah sunggingan senyum terpampang diwajah rupawannya. 

To : Bunny Kookie

Okey. Aku sudah menerimanya.

From : Bunny Kookie

Hyung! Aku ingin menonton konser Tae Hyung dan Yibo~~

To : Bunny Kookie

Berhenti bermain-main, Kookie. Fokuslah pada bagianmu. Aku yakin Zhan hyung juga tidak mengijinkanmu kan? Jadi menurutlah.

Tidak ada balasan dari Jungkook. Jimin yakin, bocah itu pasti sedang uring-uringan sekarang. Jimin terkekeh pelan. Ia merasa iba pada Zhan yang pasti kesulitan untuk menghadapi keinginan buntalan kelinci itu. Akhirnya, Jimin kembali fokus pada tugasnya. Tugasnya disini, ia akan memantau semua yang berjalan, baik konser yang diadakan Yibo dan Taehyung, maupun pekerjaan samaran yang dilakukan oleh Zhan dan Jungkook.

Jika kalian bertanya, Jimin adalah manager Taehyung, lalu mengapa ia tidak mengurusi kebutuhan Taehyung saat ini? Apalagi artisnya sedang mengadakan konser dengan pendatang baru. Jawabannya ada pada sang artis itu sendiri. Taehyung meminta pada agensi untuk memberi asisten pengganti sementara untuk menggantikan tugas Jimin. Akhirnya, agensi mengirimkan Liu Haikuan untuk menjadi asisten Taehyung. Ingat, Taehyung bukan meminta seorang manager pengganti. Namun, ia hanya meminta seorang asisten. Itu artinya, seluruh kendali pekerjaannya masih berada di tangan Jimin.

.

.

"Bagaimana perkembangannya? Kuharap kau membawakan informasi yang tidak membuat nyawamu melayang, Bam." tanya Kai dingin pada adik angkatnya, Bambam. 

Bambam adalah anak yang diangkat oleh ayahnya saat bocah itu berusia 5 tahun. Ayahnya menemukannya di pinggir jalan dalam kondisi tidak sadarkan diri dan mengenaskan. Tubuh bocah itu mengalami memar-memar disekujur tubuhnya, darah yang sudah mengering di pelipisnya, serta seperti bekas suntikan-suntikan jarum di bagian pergelangan tangannya.

Ayah Kai yang saat itu sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah melihatnya dan segera menolongnya. Bambam menjadi bagian dari keluar Kim saat itu. Ia di didik oleh Ayah Kai untuk menjadi seorang mafia. Hingga sampai akhirnya, ia tergabung dalam Black Cobra dan menjadi salah satu anak buah terpercaya dari Kai.

"Aku kesini ingin memberi tahu jika informasi yang kita dapatkan dari kepolisian mengenai mereka tidak melibatkan Alpha, kurasa benar. Aku tidak mencium adanya pergerakan dari mereka. Selama ini, hanya kepolisian yang benar-benar bekerja keras untuk menyusun strategi dan memberi perlawanan pada kita. Hingga Jendral dan Komisaris Kim pun ikut turun tangan dalam misi ini."

The Alpha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang