happy reading!!
.
.
"Cari pemicunya!" perintah V setengah berteriak pada Lion. Mereka mencari pemicu pada tumpukan bom sambil sesekali menembaki mafia yang mendekat.
"Dapat!" teriak Lion. Ia segera mengambil karung berisi bom tersebut dan bergegas memasangnya disudut rooftop. Namun sayang, pergerakannya ditangkap oleh Kai. Ia membidik Yibo dengan senapan laras panjangnya.
'Doorr!!'
"Akhhh!!"
Yibo mengerang. Peluru tersebut berhasil menembus bahunya. Dirinya segera berlindung dibalik dinding dan menembakkan balasan. Hal yang sama juga dilakukan oleh V yang terus membidik Kai.
"Lion, kau oke?" tanya Sean khawatir. Dirinya melihat Yibo yang terus memegang bahunya.
"Aku baik-baik saja." jawab Lion singkat kemudian kembali bergegas merangkai bom tersebut.
Suasana baku tembak semakin mencekam. Alpha beserta kepolisian berusaha selalu mengcover Yibo yang sedang memasang bom. Sedangkan V, ia telah berhadapan langsung dengan Kai. Mereka berdua terlibat perkelahian yang seimbang.
Keduanya saling menyerang dan menangkis. V berhasil menendang rusuk Kai, hingga mundur beberapa langkah. Hal itu membuat Kai menjadi semakin berang, dirinya melayangkan pukulan pada V dengan membabi buta. V tersungkur saat kaki Kai berhasil mengenai kepalanya. Namun tak disangka, V justru tersenyum menyeringai.
"Hanya itu kemampuanmu?" kekeh V sambil mengusap ujung bibirnya yang berdarah.
Kai tersenyum remeh. Dirinya segera meraih kerah V hingga berdiri dan menendang perut V menggunakan lututnya berkali kali. V pun tak tinggal diam, dirinya melayangkan tinju kewajah Kai.
'Buaghh!'
Cengkraman pada kerah V berhasil terlepas. Keduanya terengah-engah. Memandang satu sama lain dengan sengit. Kai mengeluarkan sebilah pisau dari celananya dan langsung menyerang V yang saat itu masih menggunakan tangan kosong.
Melihat V yang kewalahan, JK bergegas menuju area pertarungan keduanya.
"Kapten!!" teriak JK sambil melemparkan pisau dilantai yang langsung ditangkap dengan baik oleh V. Beberapa kali V berhasil melukai Kai, begitu juga sebaliknya.
"Arghhh!!", akhirnya V berhasil menancapkan pisau tersebut di paha Kai.
"Sialan kau, Kim Taehyung!!", teriak Kai murka. Namun, belum sempat dirinya bergerak maju, sebuah peluru melesat tepat mengenai lengan kanannya.
"Shiitt!! Shitt! Shitt!", Kai tersungkur sambil memegangi lengannya.
.
.
Keadaan yang sama juga dialami oleh Bambam yang kini tergeletak tak berdaya dengan luka tembak di dada dan kakinya.
Namjoon mendekati bocah tersebut dan berjongkok didepannya. "Jika kau mau bertobat, aku akan menerimamu di kepolisian.."
Bambam menatap Namjoon dengan pandangan benci. Baginya, kepolisian hanyalah berisi orang-orang busuk yang memakan gaji buta, tidak mempedulikan bagaimana keadaan warga sipil. Mereka hanyalah orang-orang tidak berguna.
"Tidak sudi." jawabnya singkat kemudian mengarahkan senapannya ke dahi.
'Doorr!'
Bambam memilih bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri. Namjoon menatap sendu bocah tersebut. Bambam hanyalah seorang remaja yang terjebak dalam rasa benci yang teramat dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Alpha [END]
Acción00.05 pm Boomm Duarr Duarr "Akhh!!" "V!! Kau bisa mendengarku?" "Kuulang!! V!! Kau bisa mendengarku?!" "Sialan!!" umpatnya.