PART - 09. MIMPI BASAH? [21+]

20.1K 256 8
                                    


PART - 09. Mimpi basah? 21+


JANGAN LUPA PENCET BINTANG YA, TERIMAKASIH.

HAPPY READING 🌻

Area yang membuat ada bergairah...

Mature Konten!

Di alam sadar dan tidaknya Zia seperti sedang mimpi basah, apa lagi denyutan di bagian vaginanya yang terasa nyeri tapi nikmat. Sialan, rasa apa ini? Ia ingin membuka matanya namun terasa berat dan lemas. Otot-otot tubuhnya terasa tidak bisa bergerak sama sekali. Tubuhnya terasa kebas semua.

Dengan perlahan Zia mencoba untuk membuka matanya perlahan, yang dia lihat pertama adalah sosok suami menyebalkan yang sedang menggagahinya dengan buas dengan mata terpejam, sangat menikmatinya sepertinya.

Sialan kakinya terasa kebas sekali. Untuk memberontak sangat sulit rasanya, sudah berapa ia berada di atasnya. Gerakan liar yang terus menghantam titik terdalam intinya, hentakan dan juga gerakan memutar di dalam sana terasa nikmat, yang membuatnya terasa menjadi pusing bukan kepalang. Denyutan dibawah sana membuatnya pusing, matahari juga sudah tinggi, sialan dia kesiangan.

Denyutan di bawah sana semakin terasa dan sesak, sepertinya suaminya ini akan keluar. Tidak akan di biarkan, dia akan menggagalkannya.

"Shit, enoughhhh," pekik Zia dengan setengah bangun sambil mendorong tubuh Zafran hingga tersungkur ke lantai.

Bruk

"Fuck, what are you doing bitch!"

Dengan sisa tenaganya Zia bangun dan menyandarkan punggungnya di sandaran kasur. Sialan vaginanya sakit sekali dan gatal. Ia juga sama ingin keluar tadi namun ia langsung mendorong tubuh Zafran karena kesal.

Dengan kedua kaki yang masih yang masih terbuka lebar, Zia menghirup nafas panjang. Tubuhnya kebas semua. Berapa jam pria sialan itu menyerangnya tanpa henti? Kenapa dia tidak merasakannya.

Zia terkejut ketika Zafran menarik kakinya dan berada di kedua kakinya yang terbuka lebar. Menampilkan miliknya yang merah dan bengkak. Bahkan basah mungkin karena banyak kali pelepasan.

Kepala Zafran berada di bawah milik Zia yang bengkak itu, dia menyentuh bagian klitoris dengan perlahan, serta membuka lipatan vaginanya dengan kedua jari sebelum kepalanya bersarang disana untuk menjilatnya dengan perlahan dan mengecapnya. Sungguh sangat seksi. Tapi Zia tidak bisa berbuat apa-apa, lututnya lemas sekali bahkan seperti tersengat listrik ketika sentuhan di bawah sana.

Hisapan yang kuat serta satu jari yang sudah masuk kedalam sana dengan gerakan perlahan dengan jari tengahnya yang terus menusuk dengan gerakan liar membuat Zia tersentak. Dia juga menarik tubuhnya, namun Zafran menahan kedua paha Zia agar tak menghindar lagi.

"Ahh, jangahh disituhhhh."

Tanpa perduli Zafran terus mengobrak-abrik hingga Zia lemas karena pelepasan. Belum selesai Zia pelepasan Zafran sudah memasukan miliknya yang tertunda lagi.

"Ahh, ahhh shitt sempithhhh."

Hingga denyutan terakhir dan gerakan brutal akhirnya membuat pelepasan yang luar biasa untuk Zafran dan sangat gila untuk Zia.

Karena Zia yang telat untuk pergi berlibur dan Zafran yang juga tak jadi pergi ke luar kota benar-benar membuat Zia jadi emosi. Bahkan dia mendiamkan Zafran yang terus minta maaf dan membujuk Zia yang terdiam saja sejak tadi.

"Minta maaf sih, gitu aja marah."

Zia yang sedang membuat makan siang di dapur hanya diam saja tak menanggapi. Apa lagi dengan Zafran yang terus memeluk dan mengecup lehernya. Ia tidak merasa terganggu sama sekali.

Meried With EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang