PART - 03. JADI?

19.3K 403 18
                                    


PART - 03. JADI?

PENCET BINTANG DI SAMPING YA, TERIMAKASIH.

HAPPY READING 🌻

Sore harinya Zia memaksakan diri untuk berlari sekitaran komplek hingga ke taman, yang jaraknya memang lumayan jauh jika berjalan, maupun berlari.

"Udah lama gak lari, jadi capek," keluh Zia mengelap peluhnya yang menetes mengunakan handuk kecil yang tersampir di pundaknya.

Sampai di taman Zia membeli minum di alfa karena berada di sebrang taman saja. Taman di sore hari memang ramai pengunjung serta banyak makanan yang di jual di sekitarnya.

"Berapa?"

Zia menyodorkan satu botol air minum.

"Empat ribu kak, mau sekalian pulsa?"

"Gak usah makasih, ini aja."

"Ini kak kembaliannya sembilan puluh enam ribu."

Zia mengambil angsulnya dan membawanya keluar alfa. Karena uangnya banyak yang receh akan digunakan untuk membeli jajanan pinggir jalan, jika Zafran tau pasti melarangnya.

Melarang jika banyak membeli, apa lagi tempatnya kotor dan banyak debu. Itu manusia paling anti sama namanya kuman.

Zia menyebrang jalan dan menghampiri penjual pentol dan gorengan untuk di makanannya di kursi sana, selagi tidak ada Zafran dirinya akan makan puas-puas sekarang.

"Bang, pentolnya dua puluh lima ribu ya, saosnya campur, tapi di pisah."

"Di campur tapi di pisah itu gimana ya neng?"

Zia jadi cengengesan sebelum menjawab lagi pertanyaan barusan.

"Pentolnya di plastik sendiri. Nah saosnya kan ada pedes sama manis, itu di campur aja jadi satu gitu."

"Oalah. Siap neng."

Zia berjalan ke tempat penjual gorengan dan membeli gorengan juga disana. Nikmatnya berjalan sendirian tanpa ada Zafran disini.

"Bu gorengannya sepuluh ribu ya, sambelnya di pisah aja."

Zia menunggu gorengannya yang di masukkan ke dalam keresek bersama dengan sambalnya. Liat aja udah bikin dirinya ngiler.

"Nih Bu, makasih ya."

Sebelumnya Zia menghampiri tukang pentol tadi dan membayarnya. Karena hari sudah sore Zia memutuskan pulang naik ojek yang biasa masuk ke komplek juga.

Sampai di rumah Zia tak langsung mandi, melainkan menyiapkan apa yang di beli tadi dan memakannya hingga habis ia tanpa sisa. Kalo sisa ntar ketahuan Zafran kan berabe.

Malamnya Zia yang baru saja selesai masak, dan ingin menyiapkan makan. Karena biasa jam 20:00 Zafran  pulang kerja. Namun, setelah melihat pesan yang mengatakan, jika Zafran akan pulang telat, membuatnya bersorak. Loncat-loncat, kegirangan.

Dr.Gue
Gue balik telat.


Oh, gak papa. Kalo kemaleman  tidur disana aja. Di mobilkan ada baju ganti.


Ntar gue pikirin.

Zafran tuh gitu. Kalo udah ada operasi malam, atau tengah malam. Dia bakal nginep, dan balik besok. Tapi ya malam sih. Kadang siang udah balik.


Gak usah di pikirin. Kan capek, gak usah balik.
Udah makan kan?

Makan kamu.


Hm, beneran? Kalo belum makan dulu sana.


Udah nih, baru aja selesai. Bareng Dr. Karina juga. Soalnya dia ada jadwal operasi tiba-tiba, malam ini.

Meried With EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang