PART - 16. SEBUAH MASALAH?

6.1K 172 2
                                    

28/03/2021

PART - 16. SEBUAH MASALAH

PART KHUSUS SUAMI-SUAMI PENGGOSIP.

JANGAN LUPA PENCET BINTANG DI SAMPING YA, TERIMAKASIH.

HAPPY READING 🍒

Pagi ini karena Zafran tidak ada jam praktek, dan akan ada ketika jam makan siang. Membuatnya pergi menghadiri acara nongkrong dengan teman satu komplek.

Dan mereka akan masak-masak. Di tempat biasa di rumah Riko. Baru saja ingin keluar ponsel Zafran di tangannya bergetar.

Bang Riko
Zaf! Jangan lupa, bawa bahan yang ada di rumah!
08:00

Bawa apa Bang? Gue nggak tau.
08:01

Setelah membaca pesan di atas. Zafran berjalan ke arah dapur dan membuka kulkas. Matanya melihat apa yang harus di bawa? Karena hanya ada sisa daging kemarin, dan juga tiga telur.

Sembarang aja lah, emang ada apa aja?
08:14

Daging sama telur.
08:15

Angkut!
08:15

Mengambil kresek yang ada di dekat kitchen. Zafran memasukan sisa daging, dan juga telur ke dalam sana. Tidak banyak, hanya satu. Telur mahal soalnya.

Acara kumpul sekaligus masak-masak. Karena isteri mereka juga lagi pergi, dan akan kembali esok. Setelah mandi dan bersiap Zafran langsung pergi ke garasi, untuk mengambil sepada. Dari pada harus jalan kaki, lebih baik naik sepada.

Baru saja ketika keluar dan membuka gerbang. Zafran bertemu perempuan yang meresahkan di komplek ini. Menggunakan pakaian olahraga, dengan legging, serta kaos ketat yang mencetak bola kehidupan terlihat jelas.

Ketika ingin naik sepada dirinya malah di samperin oleh perempuan itu. Zafran dengan malas menatap perempuan itu.

"Mau kemana Mas? Pagi-pagi udah mau keluar aja."

"Sepedaan."

"Wah, boleh ikut Mas?"

Dalam hati Zafran memaki. Tidak ada kerjaan sekali dia jika bersama perempuan ini. Ketika sudah naik ke sepedanya. Perempuan tadi berdiri di depan sepeda Zafran sembari memegang stangnya.

"Minggir, saya mau lewat."

"Boleh bareng?" tanyanya yang bergerak tidak jelas, sembari mengelap keringat di keningnya, hingga bagian dada miliknya.

Zafran tidak memperhatikan itu, sampai Dimas lewat dengan sepedanya juga, lalu berhenti di sampingnya.

"Hai perempuan komplek meresahkan. Ngapain di sini?"

"Oh, ini habis lari pagi Mas Dimas."

"Oh, kenapa nggak bilang? Padahal tadi pagi saya sama yang lain mau lari pagi, cuman gagal."

"Oalah, ini saya juga baru selesai. Tadi dari sana terus balik ke sini."

"Wah, gak bener lo. Gue duluan lah, males gue."

"Zaf," cegahnya.

"Minggir Sa. Lo ngapain sih?"

"Zaf, bisa ngomong dulu? Jangan formal gitu."

"Maaf ya, Mbak! Saya sibuk, ayo Dim!"

Dimas langsung pamit juga ketika sepedanya di tendang oleh Zafran. Namun sempat pamit dengan Sasa janda depan rumah.

Melihat tingkah Zafran tadi Dimas yakin, jika Zafran kenal dengan Sasa. Seorang janda di komplek ini. Memang mereka mengira begitu, karena sering ada anak-anak di sana, namun tidak dengan suaminya.

Meried With EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang