Part - 25. Tidak Pernah Akur

1.1K 69 9
                                    

Hai semuanya aku kembali lagi, pada kangen gak? udah pada ilang apa masih nunggu nih? aku sibuk banget kerja, terus sedih juga cerita aku yang pernikahan dini kena apus pihak wp.

00.41

Sabtu, 3 May 2024

Happy Reading

Tadi memang sehabis ada keributan di kantor karena masalah sepele Zia tidak langsung menemui suaminya karena dia harus kembali ke bilik kerjanya juga karena ada urusan dengan atasannya disana yang menyebalkan itu. Jadilah dia harus balik kesorean dan sampai di rumah sudah jam empat sore.

Pulang tadi Zia dia antar oleh supir keluarganya daripada harus nunggu taksi. Sampai di rumah juga rumah sepi masih di kunci. Berati Zafran tadi tidak langsung pulang.

"Kemana sih itu orang, ngambek mulu heran. Udah tua juga."

Sambil membuka pintu dan langsung menguncinya dari dalam. Matanya juga masih ngantuk jadi dia akan bersih-bersih dulu lalu sholat dan langsung istirahat. Daripada menunggu Zafran nanti juga dia balik kalau masih inget sama rumahnya.

"Ahhhhh, ini badan leganya rasanya."

Jam 10 malam Zafran baru pulang, langkah kakinya lunglai berjalan masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa ruang tamu suasana rumah sepi karna memang cuma ada mereka berdua saja di rumah. Jika hanya berdua mereka paling sering di kamar daripada harus di luar kamar. Makan pun juga begitu.

"Haduh pusing banget, pikiran gak fokus sama masalah tadi di kantor Zia. Nyebelin banget itu orang bikin jengkel aja."

Sepulang dari sana tadi dia memang kembali ke rumah sakit karna ada jadwal untuk meriksa pasiennya. Jadi acara mancing yang di bilang batal begitu saja karna urusan mendadak. Memang baru selesai jam 8 malam tapi tidak langsung pulang karena masih ada urusan lain, dan juga dia akan ada jadwal tugas di luar kota. kalau di pikir lagi Zafran juga susah jika harus pisah dengan Zia dalam waktu lama, apa lagi sampai berbulan-bulan bisa setres yang ada dia.

Pulang tadi dia juga tidak langsung makan dulu, jadi dia pulang biar di masakin makan oleh Zia. itu juga kalau dia perduli karna hal tadi di kantor.

Yah rasanya jengkel juga karna tadi mau mancing malah tidak jadi, sudah berharap mendapat ikan banyak yang di pikirkan malah harus kerja lagi kerja lagi. Kapan harusnya dia bisa refreshing gitu.

"Baru pulang?"

Memang tadi Zia mendengar ada suara pintu terbuka tapi tidak langsung turun karna sedang menonton drama sayang jika harus di tinggal karena tinggal berapa menit lagi bersambung.

Bukannya menjawab Zia malah asik dengan ponsel di tangannya sambil mikir kapan bisa dapat libur untuk pergi mancing.

Zia yang masih di tengah tangga turun ke bawah ke arah dapur untuk membuatkan Zafran teh air untuk mandi juga sudah di siapkan di atas jika ingin mandi.

"Minum dulu."

Tas dan juga sepatu milik Zafran di letakan di rak dan tas Zafran di pangku oleh Zia yang baru duduk di sebelah suaminya itu yang masih sibuk mengecek ponselnya.

"Minum dulu, udah makan belum? Atau mau mandi dulu baru makan?"

"Mandi, mau makan yang panas-panas."

"Apa yang panas?"

"Yah apa gitu, mikir coba. Nanya mulu."

"Ye ini orang lagian di tanya malah marah, mau soup gak?"

"Iya, soup sapi aja."

"Yaudah mandi dulu, baru makan."

"Bajunya siapin sekalian."

"Udah tinggal mandi, nanti habis mandi langsung kebawah aja makan di sini aja gak usah di kamar biar gak repot bawa naik ke atas."

"Yaudah."

Pergi dari ruang tamu Zafran naik ke atas masuk kamar mengganti baju kerja dan langsung ke kamar mandi untuk bersih-bersih karna dia juga sudah lapar juga ingin makan. Cuaca di luar cukup dingin malam ini jadi dia tidak mandi lebih lama intinya bersih saja.

Zia juga masak soup yang di minta oleh suaminya di bawah dan juga sekalian masak nasi. Untung saja bahan masakan di kulkas masih lengkap jadi dia tidak repot.

Masak memang butuh waktu lama apa lagi soup yang di minta oleh suaminya ini. Memasak daging dia mengunakan trik yang dia ikutin di sosial media agar lebih cepat matang dan di masak. Sambil memasak daging rebus. Zia memotong bahan lain dan juga menyiapkan bumbu yang lain untuk bahannya.

Yah cukup lama untuk menyiapkan semuanya, hampir 1 jam lebih untuk semuanya siap. Karna mengerjakannya hanya sendiri tidak ada yang membantu, sebelum Zafran turun masakan sudah di siapkan di meja makan dan di tata serta buah untuk cuci mulut yang emang biasa di minta oleh suaminya itu di siapkan disana agar dia tidak suruh lagi, jadi selesai makan dia bisa langsung istirahat.

"Udah Ziiiii."

"Udah nih makan, habis itu istirahat besok masuk pagi kan?"

"Suapin."

"Eh?"

"Mau sambil ngecek kerjaan besok."

Zia mencibir sambil mengambil mangkuk isi soup. Memang Zafran tadi turun kebawah membawa laptop miliknya.

"Besok juga masih bisa."

"Yaudah kalau gamau."

"Iya buruan sini, habisin. Habis itu tidur gak ada kerja lagi."

"Hmm."

Sampai makanan habis cuci mulut kerjaan Zafran juga belum selesai karna mengisi data untuk berangkat ke luar kota Minggu depan Zia yang sudah mengantuk bersender di kelapa kursi sambil menonton televisi. Daripada menunggu di kamar nanti ngomel lagi bikin pusing aja mending dia tunggu aja.

Makin lama hampir jam set satu malam baru kerjaannya selesai Zia sudah merasa ngantuk banget dari tadi menunggu. Udah selesai Zia membereskan makanan di meja di bawa ke dapur.

"Ayo Ziiiii."

"Iya sabar, aku bawa ini dulu sebentar ke dapur. Kamu duluan aja."

"Lama banget, gak dari tadi beresin"

Bener juga sih, habis makan bukannya di beresin malah baring sambil nonton. Itulah yang buat kerjaan bukannya selesai malah di tunda mulu. Emang sih kebiasaan banget.

"Iyayaaaa."

Selesai bereskan semuanya Zia naik ke atas dan sudah ada Zafran yang asik rebahan di atas kasur sambil membuka handphone miliknya. Zia biarkan saja malas debat lagian juga gak ada apapun.

"Tidur Zaf besok kesiangan."

Zia naik ke atas kasur sebelah Zafran dan masuk dalam selimut sambil menyalakan lampu tidur dan mengambil ponsel di tangan Zafran agar langsung tidur.

"Kok di ambil sih."

"Besok lagi, sekarang tidur."

Baru saja Zafran ingin membaca chat Zia dengan atasannya itu, emang nyebelin rasanya kalau di paksa tidur kaya begini. Dengan kesal Zafran rebahan sambil membelakangi Zia. Hari ini sudah di buat kesal berkali-kali.

"Mau di peluk gak, ngambek mulu."

"Gak ah."

"Kalau nenen?"

"Mauuuuuu."

Meried With EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang